Monday, December 14, 2015

Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Kupatan (Bulusan) di Dukuh Sumber Hadipolo Jekulo Kudus

Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Kupatan (Bulusan)
di Dukuh Sumber Hadipolo Jekulo Kudus

           
bulusan kupatan, kudus
Kebiasaan (tradisi) masyarakat Sumber dan sekitarnya setelah hari raya Idul Fitri/ hari kedelapan  (H +7) adalah bodo kupatan. Kupatan (disebut juga Tradisi Bulusan) adalah salah satu peringatan yang dilaksanakan di dukuh sumber desa hadipolo Jekulo Kudus tepatnya di dekat rumah Bapak Kyai Sirojjudin, tepat disebelah selatan terdapat makam mbah Dudo. Sejarah dari tradisi bulusan mengisahkan tentang mbah dudo, seorang alim ulama penyebar agama Islam sekaligus orang yang merubah daerah tersebut dari hutan menjadi sebuah padepokan dan lahan pertanian sebagai sumber penghidupan (sesepuh desa sumber).
            Mbah dudo mempunyai murid yang bernama umara dan umari. Pada bulan ramadhan, tepatnya pada waktu malam Nuzulul Qur’an, Sunan Muria datang untuk bersilaturrahim dan membaca Al-Qur’an dengan Mbah Dudo sahabatnya. Namun, dalam perjalanannya Sunan Muria

TRADISI MENGUBUR ARI-ARI

TRADISI MENGUBUR ARI-ARI

            Ari-ari disebut juga dengan plasenta. Ari-ari menempel pada pusar bayi ketika lahir. Tradisi ini masih dilakukan oleh banyak orang, akan tetapi seiring berkembangnya waktu prosesinya dilakukan dengan kurang lengkap. Di desa saya, tepatnya di Bae, ketika seorang bayi telah dilahirkan, maka tali pusar atau ari-ari segera dikuburkan. Pertama-tama, ari-ari dicuci terlebih dahulu dengan air biasa, kemudian di letakkan di dalam kendhil, sebelumnya dilapisi dengan daun pisang. Setelah ari-ari diletakkan di dalam kendil yang beralas tadi, sebelum ditutup ditambahkan dengan buku, pensil. Ketika saya bertanya dengan Mbah Munti’ah, beliau berkata hal itu adalah do’a yang tersirat agar sang anak kelak menjadi anak yang bisa baca tulis dalam artian menjadi anak yang

BUDAYA SYAWALAN ATAU LOMBAN DI JEPARA

BUDAYA SYAWALAN ATAU LOMBAN DI JEPARA
     Budaya Syawalan atau Lomban di jepara adalah tradisi yang di selenggarakan oleh masyarakat baik nelayan, petani, dan profesi yang lain. Lomban ini telah di kenal sejak ratusan tahun yang lalu, tradisi ini telah dikenal tidak hanya masyarakat jepara tetapi juga oleh masyarakat di daerah lain seperti rembang, kudus, dan demak.
     Kegiatan yang di laksanakan pada hari kedelapan pada bulan Syawal di tandai dengan berbagai profesi antara lain acara selamatan, ziarah, penyelenggaraan wayang kulit, larungan, festival kupat lepet, hiburan dan lain-lain. Pada hari-hari pelaksanaan acara larungan di ikuti oleh bupati dan para pejabat juga di ikuti oleh masyarakat lainya, serta di ikuti oleh

Thursday, December 10, 2015

NILAI PENDIDIKAN ISLAM DARI KEBERADAAN SUMUR BANDUNG HONGGOSOCO JEKULO KUDUS

NILAI PENDIDIKAN ISLAM DARI KEBERADAAN SUMUR BANDUNG HONGGOSOCO JEKULO KUDUS

Di desa Honggosoco, tepatnya di dukuh Bandung RT 5 RW 5 Jekulo Kudus ada sebuah sumur yang diberi nama oleh warga sekitar “Sumur Bandung”. Sumur ini berbeda dengan sumur-sumur pada umumnya. Sumur Bandung berbentuk kaki kuda. Sumur Bandung ini terletak di tepi sungai perbatasan antara dukuh Bandung dan dukuh Pule.
Konon katanya, pada zaman dahulu ada seorang Raden murid dari Mbah Sunan Muria dari dukuh Pandak desa Colo yang diberi tugas untuk membuka lahan atau istilah dalam bahasa Jawanya adalah “Babat alas” sekaligus menyebarkan agama Islam, beliau adalah Mbah Honggowongso. Kemudian Mbah Honggowongso pun menunggangi Kudanya, pergi mencari sebuah daerah. Setelah menemukan lokasi yang tepat untuk membuka lahan Mbah Honggowongso pun membangun sebuah masjid di tempat baru tersebut. Dahulu penduduk di sekitar masjid mayoritas beragama Budha.
Selain mendirikan masjid Mbah Honggowongso juga mendirikan tempat  peristirahatan atau dalam bahasa Jawa biasa di sebut

Wednesday, December 9, 2015

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM HARI RAYA APEM DI DESA PANCUR SINGKIL MAYONG JEPARA

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM HARI RAYA APEM DI DESA PANCUR SINGKIL MAYONG JEPARA
Hari raya Apem didesa pancur singkil.
Hari raya apem ini sebagai peribatan mengunakan yang berupa seni dalam beragama, seni dalam beragama di Indonesia terdapat banyak sekali dianataranya hari raya apem ini.
Hari raya apem ini tradisi yang sudah ada pada zaman dahulu didesa pancur singkil yang dilaksanakan pada hari Rabo terakhir pada bulan safar (kalender islam jawa) atau biasa disebut Rabo pungkasan. Pada acara ini yang dilaksanakan pada desa-desa lain sama saja tetapi perbedaannya terletak pada sesajinya yang berupa apem, sesaji apem itu adalah kreasi dari ulama’ setempat. Tapi kenapa kok apem?, karena apem itu berasal dari kata bahasa arab yang maksud nya 

Tradisi Sepasaran Pasca Pernikahan

Tradisi Sepasaran Pasca Pernikahan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ‘tradisi’ diartikan sebagai adat kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan di masyarakat. Jika tradisi merupakan kebiasaan yang dijalankan masyarakat, maka setiap masyarakat di daerah-daerah tertentu memiliki tradisi yang berbeda-beda pula.
Salah satu contoh tradisi masyarakat Jawa yaitu ‘sepasaran’. Sepasaran diambil dari kata pasaran, yang mana dalam penanggalan menurut Jawa ada 5 pasaran, yaitu kliwon, legi, pahing, pon dan wage. Jadi, sepasaran merupakan suatu tradisi selametan yang dilakukan oleh masyarakat Jawa 5 hari pasca melangsungkan pernikahan. Tradisi tersebut dilakukan dengan cara memberikan berkat (makanan beserta lauk yang ditaruh di dalam besek atau tempat makanan lain) kepada sanak saudara atau tetangga dekat dari kedua mempelai, dengan harapan

Monday, December 7, 2015

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM UPACARA PUPUT PUSER DI DESA JOJO RT 3 RW 3 MEJOBO KUDUS

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM UPACARA PUPUT PUSER DI DESA JOJO RT 3 RW 3 MEJOBO KUDUS

Dhautan atau puputan berasal dari kata dhaut atau puput yang berarti lepas. Barangkali istilah ini bagi sebagian orang, terutama yang berasal dari luar tradisi Jawa terasa asing, namun bagi kalangan  masyarakat di Jawa, istilah ini merupakan istilah biasa, yakni selamatan untuk menandai bahwa anak yang bau dilahirkan telah putus pusarnya.
Salah satu sarana yang penting dalam upacara ini adalah mainan anak-anak yang diperuntukkan bagi kerabat bayi (kakang kawah adhi ari-ari, sedulur papat lima pancer). Maksudnya kakang kawah karena kawah atau air ketuban pecah mendahului bayi, sehingga kawah dianggap sebagai saudara tua bayi, sedangkan ari-ari keluar sesudah bayi lahir, sehingga disebut adhi ari-ari. Sedulur papat lima pancer dimaksudkan bahwa saat bayi lahir di dunia, tidak hanya sendirian tetapi dengan empat saudara, yaitu kawah, ari-ari, darah, dan pusar, lima pancer maksudnya bayi itu sendiri sebagai pancer atau pusatnya. Konsep sedulur papat lima pancer ini dipakai sebagai

Sunday, December 6, 2015

Rangkaian Pelaksanaan Shalat Jum’at


Rangkaian Pelaksanaan Shalat Jum’at
1.     Bagi yang hendak shalat Jum’at disunahkan memakai pakaian yang baik, bersih, memakai minyak wangi dan mandi. Adapun niat mandi Jum’at adalah:

نَوَيْتُ غُسْلَ اْلجُمْعَةِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Artinya: “Aku niat mandi Jum’at sunnah karena Allah”.
2.     Bila telah sampai ke Masjid dengan mendahulukan kaki kanan bacalah doa masuk masjid, doanya:

اَللّۚهُمَّ افْتَحْ لِىْ اَبْوَابَ رَحْمَتِكْ
Artinya: “Wahai Tuhanku, Bukakanlah untukku pintu-pintu rahmatmu”.
3.     Lalu niat i’tikaf karna Allah:
نَوَيْتُ اْلِاعْتِكَافِ ِللهِ تَعَالَى
Artinya: “Aku niat i’tikap karena Allah”.
4.     Bila telah berada di dalam masjid jangan

Friday, December 4, 2015

MAKNA DARI MAKANAN APEM DALAM BUNGKUSAN (BERKAT) di ACARA TUJUH HARIAN MENINGGALNYA SESEORANG di DESA TAHUNAN JEPARA

MAKNA DARI MAKANAN APEM DALAM BUNGKUSAN (BERKAT) di ACARA TUJUH HARIAN MENINGGALNYA SESEORANG di DESA TAHUNAN JEPARA

Bapak Kiai Haji Abdul Hadi Ma’ruf Beliau adalah seorang ulama’ yang berperan banyak di Desa Tahunan, terutama dalam bidang agama. Beliau juga mengetahui berbagai informasi tentang seluk beluk desa dan tradisi yang ada di desa khususnya Desa Tahunan. Beliau merupakan salah satu sesepuh desa yang masih hidup dan masih beperan aktif baik di dalam masalah yang berhubungan desa maupun masalah-masalah yang berkaitan dengan agama.
1.       Pengertian acaratujuh harian
Tujuh harian merupakan acara yang diadakan dalam rangka mendo’akan orang yang meninggal mulai dari hari meninggalnya atau mulai dari jenazahnya selesai di kebumikan. Acara tersebut

Thursday, December 3, 2015

TRADISI PERANG OBOR DI DESA TEGAL SAMBI JEPARA

TRADISI PERANG OBOR DI DESA TEGAL SAMBI JEPARA

Perang obor atau disebut juga obor-oboran, merupakan salah satu upacara tradisional yang dimiliki oleh masyarakat Kabupaten Jepara, khususnya Desa Tegal Sambi, Kecamatan Tahunan, Jepara. Upacara ini diadakan setahun sekali pada senin pahing, malam selasa pon di bulan dzulhijjah, acara ini dilaksanakan pada malam hari sekitar pukul 20.00. Obor pada upacara tradisional ini adalah gulungan atau bendelan 2 atau 3 pelapah kelapa yang sudah kering dan bagian dalamnya diisi dengan daun pisang kering (jawa: klaras).
Upacara tradisi perang obor merupakan slametan untuk melakukan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan hasil panen kepada segenap masyarakat desa tegal sambi. Selain perang obor juga sebetulnya ada perang ketupat, ada juga yang wajib memandang matahari. Semua untuk bersyukur kepada Tuhan yang telah memberi berkah. Dan upacara ini awalnya untuk mungusir kekuatan jahat pembawa wabah penyakit. Namun demikian dengan datangnya pengaruh Islam. Upacara ini difungsikan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan dan dalam rangka untuk

Tuesday, December 1, 2015

PENTINGNYA SESAJEN BAGI ORANG YANG MEMPUNYAI HAJAT MANTU DI DESA GONDOHARUM JEKULO KUDUS

PENTINGNYA SESAJEN BAGI ORANG YANG MEMPUNYAI HAJAT  MANTU DI DESA GONDOHARUM JEKULO KUDUS

Sesajen berarti sajian atau hidangan berupa makanan atau bunga-bungaan dan sebagainya yang disajikan kepada makhluk halus atau roh. Sesajen memiliki nilai sakral di sebagian besar masyarakat kita pada umumnya. Dalam tradisi jawa sesajen banyak digunakan untuk berbagai acara adat, seperti hajat mantu entah itu pernikahan maupun khitanan.
Di Desa Gondoharum dukuh Tompe. Sesajen sangat wajib dilakukan.  Terlebih jika orang yang masih mempunyai ikatan kekeluargaan dengan leluhur tompe.  Jika ritual sesajen itu ditiadakan dan sesajen tersebut masih kurang,  maka akan mengganggu orang-orang yang punya rumah, pengalong (orang yang tukang  menanak nasi, membuat jajan, memasak sayur, memasak lauk) dan  tamu,  kadang ada yang diganggu (kesurupan).
Bahan-bahan sesajen yaitu antara lain :

AMPYANG MAULID DI MASJID WALI LORAM KULON

AMPYANG MAULID
DI MASJID WALI LORAM KULON

Tersiarnya islam di pulau jawa menurut sejarah banyak terkait dengan tugas-tugas para Wali dalam mempelopori dan menyiarkan agama islam dikalangan masyarakat jawa yang meliputi wilayah jawa timur, jawa tengah, dan jawa barat, hal ini dapat ditelusuri melalui jejak para Wali songo dalam berda’wah.
Para Wali dalam menyebarkan agama islam dipulau jawa menggunaka media yang dapat menarik simpatik terhadap masyarakat yang masih awam, bahkan masyarakat yang belum mengenal ajaran islam, antara lain media yang dipakai adalah seperangkat yang belum mengenal agama islam, antara lain media yang dipakai adalah seperangkat alat gamelan.
Demikian pula Raden Toyib yang bergelar Sultan Hadirin dalam menyebarkan ajaran islam di Desa Loram Kulon beliau menggunakan pendekatan sosial dengan media yang sangat sederhana tetapi dapat menyentuh hati masyarakat

Monday, November 30, 2015

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI KUPATAN

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI KUPATAN

            Menurut bapak maksum selaku Imam di Mushola Nurul Hikmah desa Pringtulis dukuh bondowoso pada tanggal 1 juni 2015 pukul 12:12, beliau mengatakan bahwa, hari raya ketupat (kupatan) itu sebagai bentuk perayaan (kemenangan) bagi mereka yang telah mampu melawan hawa nafsunya pada bulan Ramadhan yang di tambah dengan 6 syawal. Tradisi Syawalan atau yang biasa disebut Kupatan adalah sebuah tradisi perayaan yang dilaksanakan seminggu setelah Idul Fitri. Khusus pada Hari Raya Kupatan. Konon masyarakat menyediakan makanan terbuat dari beras yang dibungkus dengan daun kelapa dan dianyam sedemikian rupa membentuk persegi belah ketupat, diperkirakan masuk ke tanah Jawa ketika agama Islam diterima masyarakat. Tradisi kupatan berangkat dari upaya-upaya Walisongo memasukkan ajaran Islam. Sunan Kalijaga adalah orang pertama kali yang memperkenalkan tradisi tersebut. Beliaulah yang membudayakan dua kali Bakda, yaitu Bakda Lebaran yang jatuh bertepatan

Sunday, November 29, 2015

Perbedaan Acara akdunnikah Pada masyarakat Kudus Kulon dan Kudus Wetan, Serta Pembuangan Ayam di Kali Gelis jika Kudus Kulon dan Kudus Wetan di Perjodohkan

Perbedaan Acara akdunnikah Pada masyarakat Kudus Kulon dan Kudus Wetan,
Serta Pembuangan Ayam di Kali Gelis jika Kudus Kulon dan Kudus Wetan di Perjodohkan

Daerah kudus kulon yakni daerah kudus yang berada di barat kali gelis dan daerah kudus wetan yang berada di timur kali gelis.
Tradisi dalam susunan acara pernikahan yang ada di kedua daerah tersebut ada yang barbada, saya mengambil judul ini sangat tertarik karana saya sendiri tinggal di daerah kudus kulon bertemat di desa kerjasan sebelah utara desa kauman. Dan saya menemukan perbedaan tersebut dari acara pernikahan tetangga saya, dan acara pernikahan yang ada di tempat teman yang bertempat di jati wetan kudus yang letaknya di kudus wetan.

Thursday, November 26, 2015

Nilai-Nilai Budaya Islam dalam Tradisi “Methik Pari” di Desa Sukosono Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara

Nilai-Nilai Budaya Islam dalam Tradisi “Methik Pari” di Desa Sukosono Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara
Indonesia merupakan negara yang mempunyai keragaman budaya yang sangat banyak, kebudayaan antara satu daerah dengan daerah yang lain berbeda-beda termasuk juga karakter dan jenis-jenis budayanya. Salah satu wujud dari kebudayaan yang ada di masyarakat Indonesia adalah pelaksanaan upacara adat yang didalamnya terdapat nilai budaya yang tinggi dan banyak memberikan inspirasi bagi kekayaan kebudayaan daerah yang ada.
Didalam tradisi Jawa salah satu upacara adat yang sering dilakukan adalah selametan, yaitu suatu upacara do’a bersama yang dilakukan untuk tujuan tertentu yang kegiatannya melibatkan semua unsur masyarakat didalam lingkungan bertetangga. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan tradisi selametan merupakan gambaran adanya keharmonisan

Wednesday, November 25, 2015

MAKALAH METODE FILSAFAT

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Filsafat bermula dari kata Philos dan Sophia yang berarti gandrung akan kebenaran. Ciri kegandrungan adalah adanya upaya yang tak kenal menyerah untuk mengejar sesuatu yang di gandrungi itu. Demikianlah halya bila gandrung dengan kebenaran.
Filsafat sering disebut sebagai induk dari sembarang ilmu. Adapun dalam terminology sederhana, filsafat adalah berfikir. Tapi tidak sembarang berfikir. Melainkan diikat oleh tiga cirri, yaitu sistematis, radikal, dan universal. Supaya sistematis perlu adanya disiplin dalam pendekatan, metode, cara dan alat tertentu.
Pendekatan adalah perspektif, yang menggambarkan posisi kita dalam kaitannya dengan suatu obyek. Sama-sama pergi ke Surabaya, seseorang yang berada di Banjarmasin dengan seseorang yang ada di Blitar, jelas memiliki pendekatan yang berbeda. Perbedaan pendekatan ini akan membedakan pula di dalam memilih metode atau jalan akan ditempuh. Selanjutnya, perbedaan metode akan membuat beda dalam memilih cara. Perbedaan pendekatan ini akan membedakan pula di dalam memilih metode atau jalan yang akan ditempuh.

Tuesday, November 24, 2015

MAKALAH ALIRAN FILSAFAT ISLAM

BAB I
Pendahuluan
Filsafat Islam  muncul pada awalnya adalah didorong oleh sebuah cita-cita terciptanya keterpaduan antara akal dan wahyu, rasio dan hati, agama dan logika. Geliat pemikiran yang semacam ini muncul tatakala Islam  mulai bersentuhan dengan tradisi filsafat Yunani klasik yang berkembang di abad pertengahan.Tokoh filsof Islam pertama kali yang berusaha untuk menyelaraskan atau mempertemukan antara akal dan wahyu adalah Al-Kindi (801-873). Di adalah tokoh yang pertama kali merumuskan secara sistematis apa itu filsafat Islam. Meskipun, pemikiran Al-Kindi sendiri sebenarnya masih berbaur secara lekat dengan debu teologi.
Memang, meskipun dalam ajaran Islam, aqal mendapatkan porsi yang cukup besar, namun dalam praktiknya umat Islam justru banyak yang meninggalkan aqal. Kehendak umat Islam untuk jauh dari tradisi rasionalitas itu justru dengan alasan untuk praktik keberagamaan itu sendiri. Secara umum umat Islam mempunyai asumsi kuat bahwa Islam adalah wahyu yang keberadaannya harus diterima secara taken for granted, sebuah produk yang

Monday, November 23, 2015

TRADISI BARI’AN

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI BARI’AN
            Barikan merupakan suatu proses selametan yang di laksanakan di makam Mbah Danang Syarif Hadiwoso dukuh bondowoso desa Pringtulis. Yang dilaksanakan setiap hari Jum’at wage bulan suro di makam desa Pringtulis, acara di mulai sesudah shalat jum’at, yang dipimpin oleh tokoh agama dan perangkat desa beserta masyarakat. Prosesi masyarakat memebawa kenduren ke makam, dilaksanakan tahlilan, untuk mendoakan arwah mbah Danang Syarif beserta keluarganya, kemudian di bacakan doa tolak balak yang dipimpin oleh seorang kyai, setelah doa dilaksanakan makan bersama.
Ketika pelaksanaan barikan tersebut warga di desa pringtulis membawa kuluban atau urapan dari 5 macam jenis sayuran, yang diantaranya adalah kangkung

TRADISI PAK PONJEN

“ PAK PONJEN”
Kalian mungkin pernah melihat atau mendengar tradisi “pak ponjen” yang dirayakan masyarakat jawa tengah, terutama Jepara. Kata Pak ponjen artinya beruntung atau bejo, kata lain ulo-ulo mandeng dari bahasa arabnya “aula-aula manda” (awal mana, yang dulu mana). Pak ponjen merupakan tradisi pemgukuhan sekaligus sarana pengakraban antar saudara. Selain itu pak ponjen juga merupakan bentuk rasa syukur keluarga karena telah berhasil mengantarkan anak-anaknya ke jenjang pernikahan anak bungsu (terakhir) sebagai tanda berakhirnya sebuah keluarga menyelenggarakan perayaan akad nikah atau mantu.
Tradisi menarik ini nasih tetap di ulir-ulir sebagai wahana ta’aruf dan hiburan melepas kepenatan setelah berhari-hari berbagai kesibukan mempersiapkan segala sesuatu jelang pernikahan, acara dibuka dengan doa bersama yang dipimpin oleh

Thursday, November 19, 2015

ADAT (memutari pohon asem) SETELAH PROSESI PERNIKAHAN MASYARAKAT DESA GUNUNG PANTI KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI

ADAT (memutari pohon asem) SETELAH PROSESI  PERNIKAHAN MASYARAKAT DESA GUNUNG PANTI KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI
                   Pada hari kamis tanggal 14 tahun 2014 anak bungsu dari  bapak kliwon dan ibu marni yang bernama yeni nur ana mengakhiri masa mudanya. Menikah dengan anak bungsu pasangan  bapak paidin dan ibu nyami  yang bernama paidi dari desa ndolo kecamatan jaken kabupaten pati. Sekitar pukul 9 pagi dilaksanakan prosesi akad nikah , setelah akad nikah dilangsungkan acara temu nganten , seusai acara tersebut kedua mempelai melaksanakan adat desa gunung panti yaitu memutari punden desa (yang diyakini) berada di sekitar pohon asem yang berada di dalam pasar desa gunung panti selama satu kali. Pengantin di dampingi sesepuh desa dan dari teman-teman pengantin, masing-masing pengiring membawa kembang mayang. Sebelum memasuki lokasi pohon asem sesepuh desa membaca basmalah terlebih dahulu. [1]
                   Adat setelah prosesi pernikahan  yang dilakukan mempelai  sudah menjadi kebiasaan masyarakat desa gunung panti kecamatan winong kabupaten pati. Menurut salah satu tokoh

Wednesday, November 18, 2015

MAKALAH PEMIKIRAN FILSAFAT

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Filsafat, terutama filsafat Barat muncul di Yunani semenjak kira - kira Abad ke-7 SM. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berpikir-pikir dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada agama lagi untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.
Filsuf hanyalah orang yang memikirkan hakikat segala sesuatu dengan sungguh-sungguh dan mendalam. Filsafat adalah hasil akal seorang manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Dengan kata lain: filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu.
Dengan makin luas dan makin bertambahnya pengetahuan kita maka akan terasa pulalah kebutuhan akan sesuatu pandangan yang

Tuesday, November 17, 2015

MAKALAH PROBLEMATIKA FILSAFAT

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang mengandung kebenaran mengenai ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, ethika, ekonomi, politik aestetika, dan pngertian yang lain mengenahi filsafat adalah ilmu mencari kebenaran pertama,ilmu tentang yang maujud yang diciptakan olehyang maujud, ilmu tentang segala yang ada yang menunjukan ada yang  sebagai penggerak pertama,ia belum sampai kepada konsepsi adanya tuhan yang menciptakan.
 Sejarah pemikiran filsafat layak diketengahkan agar generasi masa kini dapat memahami berbagai peristiwa besar dalam dunia pemikiran dan segala perubahannya dalam sepanjang zaman.banyak beberapa orang besar diantaranya beberapa filosof yang paling menonjol di dunia islam,baik dibagaian Timur dan bagian Barat. Diantaranya

Monday, November 16, 2015

MATEMATIKA FPB DAN KPK, BILANGAN BERPANGKAT, BENTUK AKAR, HITUNG ESTIMASI DAN HITUNG UANG

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam suatu pendidikan , matematika pasti menjadi bagian penting dalam proses belajar setiap murid atau bahkan setiap orang yang hidup membutuhkan ilmu matematika. Karena dalam kita hidup didunia ini pasti membutuhkan matematika, contoh: setiap kita belanja pasti membutuhkan uang untuk membayar apa yang telah kita beli kepada penjual, dan untuk membayar kita membutuhkan pengetahuan matematika untuk bisa menghitung berapak uang yang akan kita keluarkan dan berapa kembaliaan uang kita setelah membayar.
Jika kita tidak mempunyai kemampuan dasar matematika, seperti menghitung baik itu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka kita akan kesulitan sendiri dalam bertransaksi, bahkan kita akan sering ditipu karena kita tidak tahu pasti berapa uang yang harus dikeluarkan sebenarnya. Maka

MAKALAH FILSAFAT ETIKA

BAB I
PENDAHULUAN

A.                LATAR BELAKANG
Rasulullah SAW bersabda,” Bahwasanya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak/akhlaqul karimah manusia”. Berdasarkan hadits Nabi SAW, akhlak atau budi pekerti manusia sangat mendapat perhatian dari beliau. Hadits ini sebagai bukti pada zaman Rasulullah SAW sudah ada tindakan yang bertentangan dengan kemanusiaan. Seperti cerita dari para guru kita tentang penduduk Makkah pada zaman Jahiliyah yang senang mengubur anak perempuan mereka hidup-hidup, karena takut dihina dan takut miskin. Dalam kehidupan sekarang ini, sering dijumpai kejahatan-kejahatan yang tidak sesuai dengan rasa kemanusiaan pula. Seperti kekerasan dalam rumah tangga, pembunuhan, penganiayaan, perbudakan, dsb.
Perbuatan sewenang-wenang jika dibiarkan maka akan merenggut banyak pihak yang dirugikan dan menjadikan generasi bangsa menjadi generasi yang tidak bermoral sehingga

Filosofi Pendidikan Maulud Nabi Muhammad SAW Dalam Golok-Golok Mentok

Filosofi Pendidikan Maulud Nabi Muhammad SAW Dalam Golok-Golok Mentok

Golok-golok mentok merupakan tradisi para leluhur untuk menghormati kelahiran nabi Muhammad, golok-golok mentok semacam wadah terbuat dari anyaman bambu yang diisi dengan makan-makan atau jajan pasar .[1]
Golok dalam bahasa Jawa diartikan sebagai gaman, Sedangkan gaman itu tajam/ gaman sendiri sebagi bentuk filosofis dari pedeng karena bentuk senjata yang mirip dengan pedang pada masyarakat Jawa adalah golok itu sendiri meskipun ada banyak benda semisal itu celurit atau arit.
Sedangkan mentok dapat diartikan dada, jadi filosofi golok-golok mentok adalah harapan besar bagi umat islam agar mengimani atau memahami ajaran nabi setajam golok dan selalu tertanam kuat di dalam hati setiap orang. [2]
Pada zaman jahiliyah martabat perempuan

Nilai – Nilai Pendidikan Islam Dalam Adat Tata Cara Pernikahan Ngidak Endok

Nilai – Nilai Pendidikan Islam Dalam Adat Tata Cara Pernikahan Ngidak Endok






Pada tanggal 16 April 2015 menjadi pernikahan adek saudara saya yang bernama Fajnur Ramadhani anak paklek saya yang bernama Bambang Trisno Hadi dan bulek saya yang bernama Rupik’atun. Dia menikah dengan Yoko Wibiantoro dari tetangga desa mlatiharjo. Hari itu menjadi moment yang sangat istimewa bagi mereka yang menikah pada hari itu. Dalam prosesi pernikahan adat di jawa tengah ada banyak hal yang yang di lakukan, dari mulai menanyakan kepada pihak keluarga pembelai perempuan tentang kepastian untuk menerimanya, kemudian lamaran sebagai tanda keseriusan pihak laki-laki sampai ke jenjang pernikahan.
   Setelah persiapan awal dilakukan, barulah prosesi lanjutan upacara perkawinan adat Jawa dilakukan. Berikut ini ialah tahapan-tahapan nan biasanya dijalankan oleh para pengantin Jawa.
1.      Pasang Tarub
   Tarub ialah anyaman dari daun kelapa. Tarub dipasang bersamaan dengan tuwuhan .Tuwuhan atau tumbuhan nan dipasang biasanya berupa pohon pisang raja nan berbuah. Pohon pisang tersebut diletakkan di sebelah kanan dan kiri pintu masuk bersamaan dengan daun kelor. Dalam tata cara perkawinan adat Jawa, pisang dipercaya sebagai simbol kemakmuran dan harapan, sedangkan daun kelor dipercaya bisa mengusir roh-roh halus sehingga pesta bisa berlangsung dengan sakral tanpa ada gangguan apapun.
2.      Midodareni
   Berasal dari kata widadari nan artinya 'bidadari'. Secara sederhana, ritual ini bertujuan membuat pengantin wanita menjadi seperti bidadari. Oleh sebab itu, ritual ini hanya dapat dilakukan oleh calon pengantin wanita. Dalam

Tingkeban (MAPATI)

Tingkeban (MAPATI)

            Mei 2015, saya memutuskan untuk menulis, mencari tahu tentang upacara atau adat yang dilakukan di Desa Bulung Kulon Jekulo Kudus yaitu ketika masa kehamilan telah mencapai 4 bulan yang dikenal dengan tingkep. Pertama saya menanyai ibu saya apa sie yang dinamakan tingkep. Ibu masfu’ah menjawab tingkep adalah selamatan 4 bulanan ketika wanita sedang hamil, yaitu dengan mengundang para tetangga untuk melakukan selamatan berdoa bersama dirumah. [1]
            Selanjutnya saya menanyakan hal yang sama kepada ayah saya, beliau menjelaskan tingkep adalah selamatan pada bayi yang dikandung seorang wanita berusia menginjak 4 bulan. Tingkep dilakukan supaya terhindar dari bala’, tingkep disamakan dengan sedekah kepada tetangga  supaya si bayi dan sekeluarga aman terhindar dari bala’.
            Kemudian saya menanyai ayah saya tentang perihal

ULIH-ULIHAN (OMAH-OMAH di ULEHI) PINDAH RUMAH

ULIH-ULIHAN (OMAH-OMAH di ULEHI)
PINDAH RUMAH

Di daerah saya yaitu tepatnya di Desa Jepang Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus, pada saat ada orang yang membuat rumah baru, setelah jadi pada saat akan ditempati maka terlebih dahulu yaitu dengan cara di ulih-ulihi. Yang pertama adalah yang mempunyai rumah, orang laki-lakinya atau kepala keluarganya membawa caping dan cangkul. Makna dari membawa caping dan cangkul. Makna dari membawa caping dan cangkul adalah bahwa seorang suami atau kepala keluarga mempunyai kewajiban untuk menghidupi seluruh anggota kuluarganya dan memberi nafkah kepada istrinya. Karena pada zaman dahulu orang pedesaan mata pencahariannya sebagai petani disawah untuk mendapatkan

Thursday, November 12, 2015

KEPERCAYAAN DAN PRAKTEK-PRAKTEK KEAGAMAAN (ARWAH LELUHUR)

KEPERCAYAAN DAN PRAKTEK-PRAKTEK KEAGAMAAN
(ARWAH LELUHUR)

Sebagaimana umumnya orang Islam, orang awam pun juga menurut asal-usul nenek moyang mereka dari Adam dan Hawa. Mereka percaya Adam dan Hawa asal mula semua manusia, oleh sebab itu mereka mengakui kedua orang itu sebagai nenek moyang paling tua. Lebih dari orang itu, orang Desa Bungo Kecamatan Wedung Kabupaten Demak pun mengakui arwah nenek moyang yang sudah meninggal seratus tahun silam sebagai leluhur mereka. Orang desa bungo membedakan kuburan biasa, dimana kakek-nenek, orang tua, dan kerabat lainnya yang belum terlalu lama meninggal dikebumikan, dengan makam keramat dimana cikal-bakal masing-masing desa (dusun) dimakamkan. Jika kelompok pertama dikubur secara tersebar di dusun dan dusun yang berbeda-beda, maka

Prasah, Tradisi Pemberian Mas Kawin

Prasah, Tradisi Pemberian Mas Kawin

prasah, mas kawin
Ditengah pesatnya perkembangan zaman, banyak tradisi yang tergerus oleh modernisasi. Namun, di desa Sidigede, Welahan, Jepara, masih terdapat tradisi unik yang sampai saat ini masih lestari. Tradisi unik tersebut dikenal dengan istilah prasah. Di dalam sebuah pernikahan ada unsur pemberian dari mempelai pria kepada mempelai wanita yang di sebut mahar atau mas kawin. Lazimnya mahar atau mas kawin dalam pernikahan berupa uang, perhiasan emas, atau pakaian yang mewah. Namun di Desa Sidigede Welahan Jepara ada tradisi unik berkaitan dengan mas kawin yaitu memberi mahar berupa seekor kerbau besar oleh mempelai pria kepada mempelai wanita. Dalam proses pemberiannya pun unik  tidak asal di berikan tetapikerbau di arak dari rumah mempelai pria sampai rumah mempelai putri yang di sebut dengan tradisi “ prasah “.
Prasah adalah tradisi dalam pernikahan berupa

Tuesday, November 10, 2015

UpacaraTedhakSitenTradisi JawaTengah Di Desa Kedungdowo Kaliwungu Kudus Rt.02/Rw.02

Di DesaKedungdowoKaliwungu Kudus Rt.02/Rw.02
tedhak sinten

TedhakSitenberasal dari dua kata yaitu “Tedhak” yang memilikiarti “ menampakan kaki”, sedangkan kata “Siten” yang berasal dari kata siti yang berarti “ Tanah/ Bumi”. Tedhaksiteninimerupakanbagian dari adat dan tradisimasyarakatJawaTengah, uapacarainidilaksanakanketikaseorangbayisudahberusia 7-8 bulan dan sudahmulaibelajarduduk dan berjalan di tanah. Upacaratedhaksiteninibertujuan agar anaktersebutdapatmenjadianak  yang mandiri di masadepan.
Sepertihalnyapenelitiansayadi DesaKedungdowoKaliwungu Kudus Rt.02/Rw. 02,tanggal 05 Mei 2015 (SeninPon).  DikeluargaBapakSuprapto dan IbuSarohanik yang melaksanakanupacaraTedhakSitenuntukanakkeduanya yang bernama Muhammad Sultan FathulRafli yang berusia 8 bulan. DidalamacaratersebutdihadiriNenek dan saudara-saudaranyasertakerabatkeluargalainnya dan tidaklupaanak-anakkecil yang ikutmeramaikanacaraTedhakSiten, merekahadiruntukturutmendoakanadekrafli agar

PENDIDIKAN ISLAM dalam TRADISI TOLAK BALAK RABU PUNGKASAN

PENDIDIKAN ISLAM dalam TRADISI TOLAK BALAK RABU PUNGKASAN

Sejarah dari adanya rabu pungkasan merupakan pemikiran dari orang-orang kasyaf. Orang-orang kasyaf merupakan orang yang mempunyai indera ke-enam atau mereka yang sudah berma’rifat. Ada juga pendapat lain yang menyebutkan sejarah dari adanya rabu pungkasan, menurut penuturannya rabu pungkasan adalah dawuh dari nabi dawuhnya seperti ini “اربى اعو اخرى شهرى نحس lalu diselidiki orang-orang ahli kasyaf bahwa Allah menurunkan balak sekitar 70.000 di akhir bulan shafar, dawuh tersebut hasil kasfi dari sebagian wali yang menyelidiki.[1] Diselidiki lewat muroqobah kepada Allah lalu terbuka jumlah balak. Menurut pendapat lain lagi imam Ahmad Dairabbi seorang aulia’ illah yang mendapat wangsit dari Allah, imam Dairabbi adalah

ADAT BANCAAN WETON


ADAT BANCAAN WETON

Orang jawa, khususnya pada daerah lebak pakis aji jepara mempunyai kepercayaan yang biasa disebut “BANCAAN”. Biasanya bancaan tersebut dilakukan pada malam hari weton seseorang, weton itu mirip ulang tahun tetapi bisa terjadi 9 sampai 10 kali setahun karena mengikuti kalender jawa. Seseorang harus dibuatkan bancaan weton minimal sekali seumur hidup. Namun akan lebih baik dilakukan setahun sekali. Apabila seseorang sudah merasakan kesialan, ketidakberuntungan, selalu mengalami kejadin buruk, biasanya dilakukan bancaan weton.

Prosesi tersebut untuk meningkatkan akan proses kelahiran seseorang yaitu menyatunya bapak dan ibu yang dilambangkan bentuk bubur merah sebagai lambang untuk ibu dan bubur putih sebagai lambang untuk ayah. Bubur itu kemudian ditaruh diatas

Tuesday, November 3, 2015

PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI “DUNDUM KANTONG” di KARANGDOWO BAE KUDUS

dundum kantong tradisi jawa nikahan
1.    PengertianTradisiDundumkantong
MenurutibuNgatminiprosesidundumkantongadalahsebuahtradisi di Jawa Tengah yang dilakukanoleh orang yang sedangmempunyaihajatanyaitumenikahkananakterakhirnya.
Lebihjauhbeliaumenjelaskan, ketikaanakterakhirdalamsebuahkeluargamenikah, menurutnarasumber, orang tuaharusmelaksanakantradisiinidenganharapan agar semuaanak-anaknyahidupdenganrukun, taatkepada orang tua, dantetapmelaksanakanperintah-perintah Allah SWT.Namun, jikakeadaan orang tuatidakmemungkinkanuntukmelaksanakantradisiinimakatidakdipaksakanuntukmelaksanakannya.
Alasankenapadundumkantonginidilakukanhanyapadasaat

MAKNA FILOSOFI “NASI TUMPENG” DALAM ADAT JAWA


MAKNA FILOSOFI “NASI TUMPENG” DALAM ADAT JAWA

Mendengar nasi tumpeng mungkin kita pasti tidak asing lagi, bahkan seluruh masyarakat Indonesia pasti sudah mengenalnya, apalagi orang jawa. Terus apa sih itu nasi tumpeng, apakah ada yang tau makna filosofinya, pasti banyak yang tidak tahu, kita hanya mengenalnya sebagai sajian yang bentuknya kerucut, penuh dengan lauk pauk dan sayur-sayuran dengan porsi yang cukup besar. Nasi tumpeng akan muncul apabila ada acara-acara tertentu seperti pada adat jawa adalah syukuran, sedekah bumi, dan tradisi jawa lainnya. Bahkan sekarang nasi tumpeng juga

Monday, November 2, 2015

Tradisi Jawa (Membuang Ayam di Jembatan ketika ada Ngantenan di Desa Karanganyar RT01/02 Demak)


Tradisi Jawa
(Membuang Ayam di Jembatan ketika ada Ngantenan di Desa Karanganyar RT01/02 Demak)

nurul fitriana
Di tanah jawa  mayoritas penduduknya adalah beragama Hindu dan Budha sehingga orang jawa zaman dahulu terpengaruh oleh kepercayaan dan cara berpikir mereka. Hingga sampai sekarang pun masih mempercayai bahwa benda-benda mati memiliki kekuatan ghaib. Masyarakat jawa mempercayai tentang adanya ruh yang ada pada tumbuhan atau hewan. Dan sampaii sekarang masyarakat jawa belum merasakan kemantapan ketika menjalankan agama islam tanpa dibarengi dengan nilai-nilai atau kepercayaan yang telah didapat dari nenek moyangnya. Seperti ketika ada pengantin yang mendapatkan suami/istri luar kota dan ketika perjalanan menuju kerumah besan melewati jembatan maka harus membuang ayam. Kata harus menurut pandangan islam adalah tidak diharuskan (di wajibkan) karena tidak ada dalil dari Al-Qur’an atau Hadits yang mengharuskan

TRADISI MITONI PADA IBU HAMIL di Desa GAJAH Kec Gajah Kab Demak


TRADISI MITONI PADA IBU HAMIL di Desa GAJAH Kec Gajah Kab Demak

           
yuni triana ulfa
Siang hari tanggal 17 maret 2015 saat cuaca sedang cerahnya terdapat satu keluarga kecil sedang melaksanakan tradisi “mitoni”yaitu keluarga dari Bapak Ridwan dengan Ibu Maryam yang sedang hamil anak pertamanya. Mitoni adalah tradisi orang jawa dari kata pitu berarti tujuh. Tradisi mitoni ini dilakukan saat kandungan ibu sudah berumur tujuh bulan. Kata ibu muda yang sedang mengandung mengatakan tradisi mitoni ini dilaksanakan dengan bertepatnya tanggal tujuh,tujuh belas, dan dua puluh tujuh. Sedangkan tradisi Bapak Ridwan tersebut dilaksanakan pada tanggal tujuh belas. Acara ini berfungsi sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah karena