PENTINGNYA
SESAJEN BAGI ORANG YANG MEMPUNYAI HAJAT
MANTU DI DESA GONDOHARUM JEKULO KUDUS
Sesajen
berarti sajian atau hidangan berupa makanan atau bunga-bungaan dan sebagainya
yang disajikan kepada makhluk halus atau roh. Sesajen memiliki nilai sakral di
sebagian besar masyarakat kita pada umumnya. Dalam tradisi jawa sesajen banyak
digunakan untuk berbagai acara adat, seperti hajat mantu entah itu pernikahan
maupun khitanan.
Di
Desa Gondoharum dukuh Tompe. Sesajen sangat wajib dilakukan. Terlebih jika orang yang masih mempunyai
ikatan kekeluargaan dengan leluhur tompe.
Jika ritual sesajen itu ditiadakan dan sesajen tersebut masih
kurang, maka akan mengganggu orang-orang
yang punya rumah, pengalong (orang yang tukang
menanak nasi, membuat jajan, memasak sayur, memasak lauk) dan tamu,
kadang ada yang diganggu (kesurupan).
Bahan-bahan
sesajen yaitu antara lain :
1. Nasi
kuning (tumpeng)
2. Ayam
ingkung
3. Ikan petek
4. Telur
5. Air
6. Bunga boreh
7. Kupat
dan lepet
8. Jajan
yang dibuat atau beli
9. Buceng
(nasi tumpeng putih kecil)
10. Cabe,
trasi, bawang merah.
Adapun
makna makna dari seajen yaitu antara lain:
1.
Nasi putih
(buceng), biasanya dibentuk seperti gunungan atau tumpeng melambangkan
kesempurnaan ketotalan, ketuntasan. Sebagai manusia jika melakukan sesuatu
harus dengan sungguh-sungguh, tidak setengah-setengah, selesaikan apa yang kau
mulai.
2.
Nasi tumpeng (
nasi kuning) adalah singkatan dari “Tumung kulo sing mempeng” yang berarti
“jika ingin selamat, rajinlah beribadah”. (segala ikhtiar tetap memohon kepada
Allah).
3.
Ikan petek
adalah
4.
Ayam ingkung,
melambangkan cinta kasih dan pengorbanan. Selama kita hidup berilah kasih sayang, perhatian,
kepedulian, pengorbanan.
5.
Telur, simbol
dari asal mula kehidupan yang selalu berada dalam dua sisi yang berbeda seperti
laki-laki atau perempuan, siang atau malam.
6.
Air dan bunga,
melambangkan air yang menjadi kebutuhan pokok manusia sehari-hari.
7.
Cabe adalah
hidup itu perlu ada pengorbanan.
Langkah-langkah
ritual yaitu:
1.
Berdoa, doanya
yaitu (ojo mok ganggu opo-opo, ora ono opo-opo do selamat sedaya) sambil
menaruh sesajen di tempat masing-masing.
2.
Khusus (dekeman
ayam, nasi rasulan (nasi kuning), telur, jajan satu persatu, kembang boreh,
kupat lepet, ikan petek) ditaruh dibalai kamar.
3.
Buceng (tumpeng
kecil), lombok, trasi, kupat lepet, jajan satu persatu, kembang boreh) ditaruh
di pojok rumah, kamar mandi, tempat menanak nasi, tempat memasak sayur, tempat
jajan.
Jangka
waktu sesajen tidak sampai hajat mantu selesai, akan tetapi setengah hari.
Setelah itu sesajen tadi boleh dimakan, atau di bagi-bagikan daripada mubazir.
Nilai pendidikan
dalam ritual sesajen yaitu:
1.
Kita harus
saling menghargai sesama makhluk ciptaan Allah, karena kita hidup di dunia
bukan hanya kita (manusia) saja, tetapi ada makhluk gaib yang juga perlu untuk
dihargai.
2.
Saling memberi
satu sama lain (shodaqoh)
No comments:
Post a Comment