Tuesday, December 1, 2015

PENTINGNYA SESAJEN BAGI ORANG YANG MEMPUNYAI HAJAT MANTU DI DESA GONDOHARUM JEKULO KUDUS

PENTINGNYA SESAJEN BAGI ORANG YANG MEMPUNYAI HAJAT  MANTU DI DESA GONDOHARUM JEKULO KUDUS

Sesajen berarti sajian atau hidangan berupa makanan atau bunga-bungaan dan sebagainya yang disajikan kepada makhluk halus atau roh. Sesajen memiliki nilai sakral di sebagian besar masyarakat kita pada umumnya. Dalam tradisi jawa sesajen banyak digunakan untuk berbagai acara adat, seperti hajat mantu entah itu pernikahan maupun khitanan.
Di Desa Gondoharum dukuh Tompe. Sesajen sangat wajib dilakukan.  Terlebih jika orang yang masih mempunyai ikatan kekeluargaan dengan leluhur tompe.  Jika ritual sesajen itu ditiadakan dan sesajen tersebut masih kurang,  maka akan mengganggu orang-orang yang punya rumah, pengalong (orang yang tukang  menanak nasi, membuat jajan, memasak sayur, memasak lauk) dan  tamu,  kadang ada yang diganggu (kesurupan).
Bahan-bahan sesajen yaitu antara lain :

1.      Nasi kuning (tumpeng)
2.      Ayam ingkung
3.      Ikan  petek
4.      Telur
5.      Air
6.       Bunga boreh
7.      Kupat dan lepet
8.      Jajan yang dibuat atau beli
9.      Buceng (nasi tumpeng putih kecil)
10.  Cabe, trasi, bawang merah.
Adapun makna makna dari seajen yaitu antara lain:
1.      Nasi putih (buceng), biasanya dibentuk seperti gunungan atau tumpeng melambangkan kesempurnaan ketotalan, ketuntasan. Sebagai manusia jika melakukan sesuatu harus dengan sungguh-sungguh, tidak setengah-setengah, selesaikan apa yang kau mulai.
2.      Nasi tumpeng ( nasi kuning) adalah singkatan dari “Tumung kulo sing mempeng” yang berarti “jika ingin selamat, rajinlah beribadah”. (segala ikhtiar tetap memohon kepada Allah).
3.      Ikan petek adalah
4.      Ayam ingkung, melambangkan cinta kasih dan pengorbanan. Selama kita  hidup berilah kasih sayang, perhatian, kepedulian, pengorbanan.
5.      Telur, simbol dari asal mula kehidupan yang selalu berada dalam dua sisi yang berbeda seperti laki-laki atau perempuan, siang atau malam.
6.      Air dan bunga, melambangkan air yang menjadi kebutuhan pokok manusia sehari-hari.
7.      Cabe adalah hidup itu perlu ada pengorbanan.

Langkah-langkah ritual yaitu:
1.      Berdoa, doanya yaitu (ojo mok ganggu opo-opo, ora ono opo-opo do selamat sedaya) sambil menaruh sesajen di tempat masing-masing.
2.      Khusus (dekeman ayam, nasi rasulan (nasi kuning), telur, jajan satu persatu, kembang boreh, kupat lepet, ikan petek) ditaruh dibalai kamar.
3.      Buceng (tumpeng kecil), lombok, trasi, kupat lepet, jajan satu persatu, kembang boreh) ditaruh di pojok rumah, kamar mandi, tempat menanak nasi, tempat memasak sayur, tempat jajan.
Jangka waktu sesajen tidak sampai hajat mantu selesai, akan tetapi setengah hari. Setelah itu sesajen tadi boleh dimakan, atau di bagi-bagikan daripada mubazir.
Nilai pendidikan dalam ritual sesajen yaitu:
1.      Kita harus saling menghargai sesama makhluk ciptaan Allah, karena kita hidup di dunia bukan hanya kita (manusia) saja, tetapi ada makhluk gaib yang juga perlu untuk dihargai.

2.      Saling memberi satu sama lain (shodaqoh) 

by.Ayuk Tri Wahyuni/ayucupid@rocketmail.com

No comments:

Post a Comment