KEPERCAYAAN DAN
PRAKTEK-PRAKTEK KEAGAMAAN
(ARWAH LELUHUR)
Sebagaimana
umumnya orang Islam, orang awam pun juga menurut asal-usul nenek moyang mereka
dari Adam dan Hawa. Mereka percaya Adam dan Hawa asal mula semua manusia, oleh
sebab itu mereka mengakui kedua orang itu sebagai nenek moyang paling tua.
Lebih dari orang itu, orang Desa Bungo Kecamatan Wedung Kabupaten Demak pun
mengakui arwah nenek moyang yang sudah meninggal seratus tahun silam sebagai
leluhur mereka. Orang desa bungo membedakan kuburan biasa, dimana kakek-nenek,
orang tua, dan kerabat lainnya yang belum terlalu lama meninggal dikebumikan,
dengan makam keramat dimana cikal-bakal masing-masing desa (dusun) dimakamkan.
Jika kelompok pertama dikubur secara tersebar di dusun dan dusun yang
berbeda-beda, maka
kelompok kedua makamnya dinaungi rumah bambu beratap dan terletak di sekeliling masjid kuno. Masjid kuno dan kompleks makam leluhur kini menjadi satu-satunya tempat keramat yang dimana rumah-rumah makam tersebut menjadi peristirahatan terakhir sejumlah leluhur terpandang. Yang menjadi pusatnya adalah makam Mbah Panji Kusumo. Masing-masing kompleks makam leluhur menunjuk pada garis patrilineal tertentu. Makam mbah panji kusumo adalah garis tertua, sehingga makam beliau diyakini sebagai makam sesungguhnya (makam tertua) dan keluarganya. Makam-makam lainnya, disebut berdasarkan asal tokoh yang dikebumikan (dan nama-nama diri mereka dalam tanda kurung), adalah anak turun beliau dan saudaranya merupakan cikal-bakal orang-orang dari desanya.
kelompok kedua makamnya dinaungi rumah bambu beratap dan terletak di sekeliling masjid kuno. Masjid kuno dan kompleks makam leluhur kini menjadi satu-satunya tempat keramat yang dimana rumah-rumah makam tersebut menjadi peristirahatan terakhir sejumlah leluhur terpandang. Yang menjadi pusatnya adalah makam Mbah Panji Kusumo. Masing-masing kompleks makam leluhur menunjuk pada garis patrilineal tertentu. Makam mbah panji kusumo adalah garis tertua, sehingga makam beliau diyakini sebagai makam sesungguhnya (makam tertua) dan keluarganya. Makam-makam lainnya, disebut berdasarkan asal tokoh yang dikebumikan (dan nama-nama diri mereka dalam tanda kurung), adalah anak turun beliau dan saudaranya merupakan cikal-bakal orang-orang dari desanya.
Beberapa
makam umum lainnya terletak di sebelah makam mbah panji kusumo. Almarhum (mbah
panji kusumo) merupakan yang pertama dahulu menguasai desa, kali (sungai) dll.
Menurut orang yang saya wawancarai mengatakan bahwa kematian hanya menyangkut badan
kasar (raga). Badan kasar yang dikubur menjadi debu, tetapi badan halus tetap
hidup dan berpindah ke dunia yang lain yang dinamakan alam halus. Ia menegaskan
ketika seseorang meninggal hanya tubuhnya yang hancur, tidak temasuk jiwanya, sedangkan
jiwanya tetap hidup dan berpindah dari alam kasar menuju tahapan yang lebih
tinggi.
Seseorang
hidup jika jiwanya berada dalam raganya. Ini adalah tahap pertama. Tahap kedua
adalah saat tepisahnya jiwa seseorang. Untuk mencapai tahap ketiga orang yang sudah
meninggal harus mengalami ritual-ritual pasca kematian beberapa kali yang dilaksanakan
pada hari ketiga, ketujuh, kesembilan, keempat puluh, keseratus, dan keseribu setelah
pemakamannya. Rangkaian lengkap ritual pasca kematian biasanya diselenggarakan
oleh keturunan yang masih hidup agar si mati mendapat “tempat” di alam halus.
Keyakinan
terhadap kefanaan raga dan kekekalan roh mengikat mereka yang masih hidup
dengan para leluhurnya. Karena roh halus hidup
di alam halus, orang menggangap
leluhur mereka mempunyai hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan. Karena
keyakinan pada perantaraan para leluhur, masyarakat menganggap pantangan besar
melupakan atau mengabaikan para leluhur. Karena ini di perkuat dengan sanksi supranatural.
Sanksi ini terwujud dalam berbagai hukuman fisik dan batin yang harus diderita
oleh mereka yang melanggar misalnya ditimpa sakit, sakit mendadak, kecelakaan,
gagal panen, bencana alam, dan berbagai kemalangan lainnya. Siapa saja yang
tiba-tiba tertimpa nasib malang sering kali mengupayakan pemecahan persoalan
dengan memperbaiki hubungannya dengan roh leluhur atau roh penunggu lainnya.
Nilai-nilai
yang terkandung dalam Ilmu Pendidikan Islam, meliputi :
Ø Bahwa kalau ingat leluhur, pasti akan
ingat mati (pati)
Ø Jangan menganggap leluhur sebagai tempat
meminta pertolongan
Ø Memintalah hanya kepada Allah SWT
Ø Menciptakan kelestarian desa, agar ingat
akan leluhur mereka
by, mzakkimunabbih05s@gmail.com
No comments:
Post a Comment