Sunday, October 26, 2014

INDONESIA NEGARA PERSATUAN DAN KESATUAN



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah

Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa majemuk, ditandai dengan banyaknya etnis, suku, agama, budaya, kebiasaan, di dalamnya. Di sisi lain, masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat multikultural, masyarakat yang anggotanya memiliki latar belakang budaya (cultural background) beragam. Kemajemukan dan multikulturalitas mengisyaratkan adanya perbedaan. Bila dikelola secara benar, kemajemukan dan multikulturalitas menghasilkan energi hebat. Sebaliknya, bila tidak dikelola secara benar, kemajemukan dan multikulturalitas bisa menimbulkan bencana dahsyat. Kolaborasi positif orang buta dan orang lumpuh dapat meningkatkan produktivitasnya belasan kali lipat. Dalam konteks membangun masyarakat multikultural, selain berperan meningkatkan mutu bangsa agar dapat duduk sama rendah, berdiri sama tinggi dengan bangsa-bangsa lain, pendidikan juga berperan memberi perekat antara berbagai perbedaan di antara komunitas kultural atau kelompok masyarakat yang memiliki latar belakang budaya berbeda-beda agar lebih

MAKALAH PEMERINTAHAN



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Dalam suatu negara, pemerintahan sangat di perlukan, karena pemerintahan lah yang mengurus semua urusan dalam pemerintah. Peran terbentuknya pemerintahan sangat di perlukan untuk kemajuan suatu negara. Konon sebelum di kenal pemerintahan seperti sekarang ini, manusia hidup dalam suasana konflik untuk mempertahankan diri sendiri, pemaksaan dan pelanggaran hak orang lain di lakukan oleh mereka yang kuat terhadap mereka yang lemah.[1] Oleh sebab itu, perlu adanya pembentukan pemerintahan , landasan atau hubungan pemerintahan dengan filsafat, sosial budaya, politik, ekonomi, dan adanya prinsip dasar yang mendasari pemerintahan. Karena pemerintahan yang menjadi tonggak berdirinya pemerintah dalam suatu negara, yang menjadi dasar sebuah negara menjadi maju maupun berkembang, dan pemerintahan  yang mengatur , melaksanakan semua urusan untuk mencapai

MAKALAH FILSAFAT YUNANI



BAB I
PENDAHULUAN

Pembimbing ke filsafat tak akan lengkap tanpa sepatah kata tentang perkembangan filsafat sepanjang sejarah. Sejarah filsafat ialah penyelidikan ilmiah mengenai perkembangan filsafat dari seluruh bangsa manusia dalam sejarah. Berbicara tentang kelahiran dan perkembangan filsafat pada awal kelahirannya tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan (ilmu) pengetahuan yang munculnya pada masa peradaban kuno (masa yunani). Dalam sejarah filsafat biasanya filsafat yunani dimajukan sebagai pangkal sejarah filsafat barat, karena dunia barat (Eropa Barat) dalam alam pikirannya berpangkal kepada pemikiran yunani. Pada masa itu ada keterangan-keterangan tentang terjadinya alam semesta serta dengan penghuninya, akan tetapi keterangan ini berdasarkan kepercayaan. Ahli-ahli pikir tidak puas akan keterangan itu lalu mencoba mencari keterangan melalui budinya.
Seringkali persoalan-persoalan filsafat hanya dapat dipahami jika dilihat dari perkembangan sejarahnya. Ahli-ahli besar seperti Aristoteles, Thomas Aquino, Immanuel Kant itu hanya dapat dimengerti dari aliran-aliran yang mendahului mereka. Aliran yang satu biasanya merupakan reaksi atau syintetis dari

MAKALAH FILSAFAT ISLAM



BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang Masalah

            Filsafat adalah hasil akal manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran sedalam-dalamnya, filsafat islam lahir melalui proses yang begitu panjang, berawal dari pengaruh filsafat Yunani sampai melahirkan pemikiran filsafat islam.
            Para filsuf islam banyak mengambil dan memahami pemikiran-pemikiran para filsuf Yunani, seperti Aristoteles, Platinus, dan Plato. Sehingga banyak teori-teori para filsuf Yunani yang diambil oleh filsuf Islam.
            Walaupun para filsuf Islam banyak yang berguru terhadap para filsuf Yunani, tetapi bukan berarti mengekor dan mengutip, filsafat Yunani hanya dijadikan sebagai salah satu sumber pemikiran filsafat Islam. Filsafat Islam sendiri telah mampu menampung dan mempertemukan berbagai aliran pikiran, sumber filsafat Islam tidak hanya dari filsafat Yunani tetapi juga dari kebudayaan Iran dan India.
            Dunia Islam berhasil membentuk filsafat yang sesuai dengan

MAKALAH FILSAFAT ILMU



PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Kita sebagai umat islam diwajibkan untuk mendakwahkan islam secara menyeluruh kepada segenap manusia. Mendakwahkan islam di zaman sekarang ini otomatis akan menghadapi berbagai macam tantangan,sebagai akibat lalu lintas cultural antar bangsa di dunia yang makin tidak mengenal jarak, serta penemuan-penemuan dan penggunaan hasil rekayasa tekhnologi modern telah menggeser nilai-niai hidup yang memiliki nilai luhur.
            Untuk menjawab tantangan yang beraneka ragam itu, kiranya filsafat dapat dijadikan jembatannya. Persoalannya sekarang ini adalah siapakah umat islam yang menggali ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah serta mendalaminya. Kemudian menyuguhkan dengan cara yang dapat di pertanggungjawabkan secara filosofis.
 Ini sebuah tantangan umat islam akhir-akhir ini yang

Friday, October 10, 2014

RESUME BUKU FILSAFAT UMUM II (Drs. Asmoro Achmadi)



A.    PENDAHULUAN
Tujuan studi filsafat adalah mengantarkan ke dalam dunia filsafat, sehingga minimal dia dapat mengetahui apakah filsafat, maksud dan tujuannya.
Adapun tujuan umumnya adalah menjadikan manusia yang susila. Pengertian “susila” di sini terdapat dalam rung lingkup tertentu sesui dengan tempat dan aturan yang ada. Orang susila dipandang sebagai ahli filsafat, ahli hidup, dan sekaligus sebagai orang yang bijaksana. Karena itu, pada giliran selanjutnya, orang tersebut akan mendapatkan kehidupan yang bahagia.
Sedangkan tujuan khususnya adalah menjadikan manusia yang berilmu. Dalam hal ini, ahli filsafat dipandang sebagai orang yang ahli dalam bidang ilmu pengetahuan (ilmuwan), yang selalu mencari kenyataan kebenaran dari semua problem pokok keilmuwan.
Perbedaan orang yang berfilsafat dengan yang tidak berfilsafat terletak pada

RESUME BUKU FILSAFAT UMUM I (Drs. Asmoro Achmadi)



A.    PENDAHULUAN
Tujuan studi filsafat adalah mengantarkan ke dalam dunia filsafat, sehingga minimal dia dapat mengetahui apakah filsafat, maksud dan tujuannya.
Adapun tujuan umumnya adalah menjadikan manusia yang susila. Pengertian “susila” di sini terdapat dalam rung lingkup tertentu sesui dengan tempat dan aturan yang ada. Orang susila dipandang sebagai ahli filsafat, ahli hidup, dan sekaligus sebagai orang yang bijaksana. Karena itu, pada giliran selanjutnya, orang tersebut akan mendapatkan kehidupan yang bahagia.
Sedangkan tujuan khususnya adalah menjadikan manusia yang berilmu. Dalam hal ini, ahli filsafat dipandang sebagai orang yang ahli dalam bidang ilmu pengetahuan (ilmuwan), yang selalu mencari kenyataan kebenaran dari semua problem pokok keilmuwan.
Perbedaan orang yang berfilsafat dengan yang tidak berfilsafat terletak pada sikap seseorang terhadap hidupnya. Karena filsafat akan mengajarkan kita tentang kesadaran, kemauan, dan

Model Penelitian Pemikiran Modern Dalam Islam



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Kita telah belajar banyak mengenai sejarah islam, yang tentunya telah mengisahkan perjalanan perkembangan agama islam yang turun naik, pasang surut gelombang kemajuan dan kemunduran islam. Kini umat islam tengah memikirkan kembali  bagaimana cara memajukan dirinya. Pembaharuan terjadi hampir diseluruh negara islam, terutama Negara-negara yang pernah dijajah oleh kekuatan barat, seperti Turki, India, Mesir. Pembaharuan tersebut hingga sekarang masih terus berlanjut untuk mencapai tujuannya yang diinginkan. Dan hasilnya telah dipublikasikan baik dalam bentuk artikel, buku, dakwah maupun dengan lisan.
Dari keadaan demikian itu, muncullah suatu bidang studi pembaharuan dalam islam dan untuk mengkaji  berbagai upaya pembaharuan berikut pemikiran, tokoh-tokoh, strategi dan keberhasilannya, disini kami mencoba

MUSYTARAK



A.    PENDAHULUAN
Al-Qur’an merupakan sebagai pusat ajaran Islam. Al-Qur’an yang menempatkan posisi sebagai pusat atau pedoman, bukan saja dalam perkembangan ilmi-ilmu keislaman saja, tetapi juga sebagai inspirator dan pemandu dalam gerakan-gerakan umat islam. Jadi, pemahaman terhadap ayat-ayat Al-Qur’an, melalui penafsiran-penafsiran dan pendalaman bahasa, mempunyai peranan penting bagi majunya umat Islam, terlebih pada masa kini guna memberikan solusi terhadap problematika umat yang semakin menggelobal.
Oleh karena itu, makalah ini akan mencoba memberikan sedikit wawasan tentang bagaimana memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang musytarak dan ketentuan-ketentuan hukumnya.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa Pengertian Musytarak?
2.      Apa Sebab terjadinya lafadz Musytarak?
3.      Bagaimana Ketentuan Hukum lafadz Musytarak?
4.      Apa Contoh-contoh lafadz Musytarak?

FILSAFAT DAN AGAMA



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk pencari kebenaran dalam perenungannya menemukan tiga bentuk eksistensi kebenaran yaitu: ilmu pengetahuan, filsafat dan agama.[1] Dalam makalah ini kami tidak akan membahas mengenai ilmu pengetahuan, filsafat dan agama serta kaitannya, tetapi kami hanya akan membahas mengenai filsafat dan agama serta kaitannya.
Sebelum berbicara banyak hal mengenai filsafat dan agama, alangkah lebih baik jika kita mengetahui apa maksud dari filsafat dan agama itu sendiri terlebih dulu. Ada banyak  pendapat tentang pengertian filsafat oleh para filosof, demikian pula dengan pengertian agama oleh subyek yang berbeda-beda.
 Menurut namanya saja filsafat boleh dimaknakan