Friday, October 10, 2014

Model Penelitian Pemikiran Modern Dalam Islam



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Kita telah belajar banyak mengenai sejarah islam, yang tentunya telah mengisahkan perjalanan perkembangan agama islam yang turun naik, pasang surut gelombang kemajuan dan kemunduran islam. Kini umat islam tengah memikirkan kembali  bagaimana cara memajukan dirinya. Pembaharuan terjadi hampir diseluruh negara islam, terutama Negara-negara yang pernah dijajah oleh kekuatan barat, seperti Turki, India, Mesir. Pembaharuan tersebut hingga sekarang masih terus berlanjut untuk mencapai tujuannya yang diinginkan. Dan hasilnya telah dipublikasikan baik dalam bentuk artikel, buku, dakwah maupun dengan lisan.
Dari keadaan demikian itu, muncullah suatu bidang studi pembaharuan dalam islam dan untuk mengkaji  berbagai upaya pembaharuan berikut pemikiran, tokoh-tokoh, strategi dan keberhasilannya, disini kami mencoba
sedikit mengulas mengenai ‘Model Penelitian Pemikiran Modern Dalam Islam’.
B.       Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian pembaruan islam ?
2.    Apa saja model penelitian pemikiran modern dalam islam ?
C.      Tujuan
1.    Agar dapat memahami tentang pengertian pembaruan islam.
2.    Agar dapat mengetahui model-model penelitian pemikiran modern dalam islam.




BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Pembaruan Islam
Di sebagian umat Islam tradisional hingga saat ini tampak ada perasaan masih belum mau menerima apa yang dimaksud dengan pembaharuan islam. Hal ini disebabkan karena mereka memandang bahwa pembaharuan Islam adalah membuang ajaran Islam yang lama diganti dengan ajaran Islam baru, padahal ajaran Islam yang laam itu berdasarkan pada hasil ijtihad para ulama besar yang dalam ilmunya, taat beribadah dan unggul kepribadiaannya. Sedangkan ulama yang ada sekarang adalah kebalikannya.
Persepsi demikian hingga kini tampak dipegang terus oleh umat Islam tradisional, tanpa mau melakukan dialog atau diskusi dengan para tokoh pembaharu dalam Islam, sehingga muncullah istilah kaum modernis dan kaum tradisionalis.
Pembaharuan Islam sebenarnya bukan sebagimana yang dieprsepsikan oleh sementara kaum tradisioanlis di atas. Pembaharuan Islam  adalah upaya-upaya untuk menyesuaikan paham keagamaan Islam dengan perkembangan baru yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Selain itu pembaharuan Islam dapat pula berarti mengubah keadaan umat agar mengikuti ajaran yang terdapat didalam Al-Qur’an dan Al-Sunnah.[1]
Selain itu pembaharuan dalam Islam dapat pula berarti mengubah keadaan umat agar mengikuti ajaran yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan Al-Sunnah. Hal ini perlu dilakukan, karena terjadi kesenjangan antara yang dikehendaki al_qur’an dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat. Al-Qur’an misalnya mendorong umatnya agar menguasai pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan modern serta teknologi secara seimbang, hidup bersatu, rukun dan damai sebagai suatu keluarga besar. Dengan demikian, maka pembaharuan Islam mengandung maksud mengembalikan sikap dan pandangan hidup umat agar sejalan dengan petunjuk Al-Qur’an dan Al-Sunnah.

B.       Model Penelitian Pemikiran Modern Dalam Islam
Agama sebagai salah satu ajaran yang memberi tuntunan hidup banyak dijadikan pilihan. Karena ada indikasi dalam agama terdapat banyak nilai yang bisa dimanfaatkan manusia ketimbang ideologi. Orang juga lebih leluasa memeluk agama dan merasakan nilai-nilai positifnya tanpa harus capek-capek menggunakan potensi akalnya untuk berpikir. Agama memberi tempat bagi semua.
Di kalangan kaum akademisi dan aktivis sosial khususnya, agama saat ini tidak hanya dipandang sebagai seperangkat ajaran (nilai), dogma atau  sesuatu yang bersifat normatif lainnya, tetapi juga dilihat sebagai suatu case study, studi kasus yang menarik bagaimana agama dilihat sebagai obyek kajian untuk diteliti.
Dalam perspektif budaya, agama dilihat bagaimana yang ilahi itu menghistoris (menyejarah) di dalam tindakan sosial. Sehingga dengan demikian agama bukannya sesuatu yang tak tersentuh (untouchable), namun sesuatu yang dapat diobservasi dan dianalisis karena perilaku keberagamaan itu dapat dilihat, dan dirasakan. Terlebih di dalam masyarakat yang agamis seperti Indonesia, yang menempatkan agama sebagai bagian dari identitas keindonesiaan tentu ada banyak problem keagamaan yang menarik untuk diungkap.[2]
Kita tidak akan pernah tahu rahasia agama dan keberagamaan masyarakat bila kita tidak mampu melakukan penelitian atau kajian, seperti mengapa seseorang itu menjadi sangat militan dengan ajaran agama dan madzhabnya, atau mengapa antar komunitas agama saling berkonflik dan seterusnya.
Telah banyak hasil penelitian yang di lakukan para ahli yang mengambil tema di sekitar pemikiran modern dalam islam di antaranya hasil penelitian yang di lakukan oleh Deliar Noer, dan H.A.R. Gibb :


1.        Model penelitian Deliar Noer
Deliar Noer mengatakan betapa perkembangan masa merdeka banyak relevansinya dengan perkembangan pemikiran periode sebelumnya yaitu pertama, soal khilafiyah. Kedua, sifat fragmentasi kepartaian. Ketiga, kepemimpinan yang bersifat pribadi. Keempat, perbedaan dan pertentangan paham. Kelima, hubungan dengan pemerintah.
Untuk mendapatkan bahan-bahan yang di perlukan untuk penelitian tersebut Deliar Noer menggunakan bahan-bahan yang terdapat dalam berbagai litelatir baik yang di tulis dalam bahasa Indonesia maupun yang di tulis dalam bahasa asing sepertin inggris dan Belanda. Dengan pendekatan hitoris di hasilan pembahasan menurut urutan peristiwa secara kronologis dan dapat di buktikan keberadaanya dalam sejarahm dan dengan pendekatan sosiologis di hasilkan deskripsi yang menjelaskan bergagai peristiwa yang antara satu bagian dengan bagian lainnya saling berkaitan.[3]
Melalui metode dan pendekatan tersebut di hasilkan informasi yang komprehensif mengenai asal-usul dan pertumbuhan gerakan modern islam dalam bidang pendidikan, social dan politik. Asal-usul dan petumbuhan gerakan modern islam dalam bidang politik meliputi sarekat islam, partai-partai islam,reaksi Belanda, reaksi kalangan teradisi dan kalangan kebangsaan, reasi kalangan tradisi dan reaksi kalangan nasionalis yang netral agama
Mengenai perkembangan dan sifat gerakan moderrn islam di Indonesia, Deliar Noer menyimpukan bahwa sifat dan kecenderungan gerakan ini di bentuk oleh Pemimpin Organisasi serta lingkungan tempat organisasi itu bergerak.
Selanjutnya,dalam kesimpualn itu Deliar Noer menyebukan adanya golongan tradisional dan golongan pembaharu. Sementara itu, golongan pembaharu lebih memberi perhatian pada sifat islam pada umumnya.
Kesimpulan berikutnya Deliar Noer mengungkapkan tentang  kepemimpinan dalam gerakan pembaruan. Sehingga terdapat dualisme dalam kepemimpinan gerakan ini.
Menurutnya, hal ini menumbuhkan kesulitan dalam memilih kepemimpinan masyarakat islam di Indonesia; apalagi pada saat kesatuan dan persatuan masyrakat tersebut telah tercapai- umpamanya- pada masa Indonesia merdeka. Sehingga timbul masalah pilihan, kapada siapa kepemimpinan itu di serahkan.
Berdasarkan uraian di atas, terlihat jelas bahwa Deliar NOer telah memberikan model penelitian yang memenuhi persyaratan sebagai penelitian sejarah, yang dalam hal ini sejarah gerakan moderrn islam di Indonesia tahun 1900-1942, dengan kesimpulan yang secara akademis dapat di pertanggungjawabkan validitasnya. Penelitian tersebut walaupun tidak secara eksplisit mengemukakan latar belakang pemikiran, permasalahann tujuan, metode dan pendekatan setra kerangka analisis yang di gunakan dalam penelitian, namun secara keseluruhan berbagai aspek yang seharusnya ada dalam sebuah penelitian telah tertampung dalam penelitian yang di lakukan Deliar Noer.[4]
2.        Model penelitian H.A.R. Gibb
Penelitian Gibb tentang gerakan modern dalam islam kelihatannya bertolak dari tesisnya yang mengatakan bahwa islam adalah suatu agama yang hidup dan vital yang menyampaikan dakwah kepada hati,pikiran, dan perasaan dari berpuluh-puluh,malah berarus –ratus miliun manusia, memberikan kepadanya suatu pedoman supaya hidup jujur, sungguh-sungguh dan taqwa.
Untuk membuktikan tesisnya itu H.A.R Gibb melakukan penelaahan terhadap-doktrin doktrin ajaran isalam sebagai mana yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Al-Sunnah, dan bukan dari sumber-sumber yang sudah tidak sejalan dengan doktrin tersebut. Dengan demikian, peneitian yang mencoba mendeskripsikan secara mendalam suatu objek dengan menggunakan data-data yang terdapat dalam kajian pustaka, sedangkan pendekatan yang digunakannya bersifat filosofis historis. Yaitu suatu penelitian yang tekanannya ditujukan untuk mengemukakan nilai-nilai universal dan mendasar dari suatu ajaran atau objek yang diteliti, serta didukung oleh data-data historis yang dipercaya.[5]
Dari penelitian itu, Gibb mengemukakan tentang dasar-dasar alam pikiran isalam, ketenggangan dalam islam, dasar-dasar moderisme, agama kaum modern. Hukum dan masyarakat serta islam di dunia.
Terlihat bahwa model penelitian gerakan modern dalam islam yang di lakukan Gibb bersifat penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang sepenuhnya menggunakan bahan-bahan yang terdapat dalam sumber-sumber tertulis, khususnya buku buku nyang dihasilkan para penulis sebelumnya.
Pendektan yang digunakan dalam penelitiannya itu adalah pendekatan filosofis historis, yaiu penelitian yang menekankan pada upaya untuk menarik nilai-nilai universal yang di dasarkan pada informasi yang terdapat dalam kitab suci dan di dukung oleh kebenaran sejarah.[6]

BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Pengertian pembaharu Islam adalah, upaya-upaya untuk menyesuaikan paham keagamaan Islam dengan perkembangan baru yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern selain itu mengubah keadaan umat agar mengikuti ajaran yang terdapat didalam Al-Qur’an dan Al-Sunnah.
Model Penelitian Pemikiran Modern dalam Islam diantaranya adalah
ü  Model Penelitian Deliar Noer, deskriptif analitis, yaitu penelitian yang mencoba mendiskripsikan gerakan modern Islam di Indonesia
ü  Model Penelitian H.A.R Gibb, penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang sepenuhnya menggunakan bahan-bahan yang terdapat dalam sumber-sumber tertulis, khususnya buku-buku yang dihasilkan para penulis sebelumnya.

REFRENSI
-Prof. dr. h. Abudin Nata, M.A Metodologi Studi Islam. PT. raja Grafindo Persada, Jakarta
-H.A.R Gibb, Aliran-aliran Moden Dalm Islam(terj) L.E Hakim, (Jakarta:Tintamas, 1954).
-Nasution Harun, Pembaharuan Dalam Islam Sejarah Pemikiran Dan gerakan (Jakarta: Bulan Bintan ,1975)
-Deliar Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, (Jakarta:LP2ES, 1980)


[1] Prof. dr. h. Abudin Nata, M.A Metodologi Studi Islam. PT. raja Grafindo Persada, Jakarta
[2] H.A.R Gibb, Aliran-aliran Moden Dalm Islam(terj) L.E Hakim, (Jakarta:Tintamas, 1954).
[3] Adudin Nata. hlm 348
[4] Nasution Harun, Pembaharuan Dalam Islam Sejarah Pemikiran Dan gerakan (Jakarta: Bulan Bintan ,1975)
[5] Adudin Nata. hlm 389
[6] Deliar Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, (Jakarta:LP2ES, 1980) hlm.13

No comments:

Post a Comment