Wednesday, December 9, 2015

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM HARI RAYA APEM DI DESA PANCUR SINGKIL MAYONG JEPARA

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM HARI RAYA APEM DI DESA PANCUR SINGKIL MAYONG JEPARA
Hari raya Apem didesa pancur singkil.
Hari raya apem ini sebagai peribatan mengunakan yang berupa seni dalam beragama, seni dalam beragama di Indonesia terdapat banyak sekali dianataranya hari raya apem ini.
Hari raya apem ini tradisi yang sudah ada pada zaman dahulu didesa pancur singkil yang dilaksanakan pada hari Rabo terakhir pada bulan safar (kalender islam jawa) atau biasa disebut Rabo pungkasan. Pada acara ini yang dilaksanakan pada desa-desa lain sama saja tetapi perbedaannya terletak pada sesajinya yang berupa apem, sesaji apem itu adalah kreasi dari ulama’ setempat. Tapi kenapa kok apem?, karena apem itu berasal dari kata bahasa arab yang maksud nya 
afwun”artinya pangapunten.
Pada orang-orang dahulu disuruh mengucap    “ afwun”itu susah, oleh karena itu ada peralihan bahasa, yang kini disebut Apem. Allah menurunkan bencana kebumi pada hari rabo terakhir pada bulan safar, dan pada acara tersebut bermaksud meminta ampun kepada Allah SWT agar terhindar dari segala macam bahaya yang diturunkan oleh Allah SWT melalui acara hari raya Apem, dan apemnya itu sebagai simbul meminta ampun kepada Allah.
       Serta menjalankan hadist Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
“Bersegeralah bersedekah, sebab bala’ bencana tidak pernah mendahului sedekah”
Rasuluallah mengajarkan kepada umatnya untuk bersedekah, dikarenakan bersedekah itu dapat menjauhkan dari bala’/ mara bahaya, dalam acara hari raya apem ini masyarakat membawa apem dan sesaji lainya kesuatu majlis untuk melaksanakan prosesinya dan acara-acara sampai selesai. Setelah selesai sesaji yang dibawa oleh masyarakat tersebut dibagikan secara merata denagan niat sedekah.
Selain acara tersebut meminta maaf kepada Allah SWT supaya terhindar adari Bala’ itu tadi acara tersebut menyuruh untuk bersedekah sesuai hadist Nabi Muhammad diatas agar kita dapat terhindar dari bala’ tersebut serta menjalin silaturahmi kepada masyarakat sekitar dan juga sebagai ajang berkumpul masyarakat.
2.    Syarat-Syarat Sesaji
1.    Apem berbentuk Kerucut (Contong)
2.    Air Doa yang diberi raja
3.    Prosesi hari raya apem didesa pancur singkil
Acaranya dilaksanakan diMasjid di desa pancur singkil yaitu Masjid Al-Muhtar, dan waktunya setelah sholat subuh pada hari itu. Dan runtutan acaranya sebagai berikut:
a.         Pembukaan
Acara tersebut dibuka mengunakan bacaan ummul kitab yaitu surat alfatihah.
b.      Doktrin agama/mauidhoh hasanah
Acara tersebut di isi dengan doktrin agama yang bersifat positif, dan diceritakan pada malam itu allah menurunkan 320.000 bala’ ke bumi dan intinya kita disuruh meminta maaf dan bertaubat kepada Allah.
c.       Tahlil
Seperti biasa didesa-desa setiap ada acara disitu terdapat acara yang namanya tahlil itu dikarenakan daerah setempat menganut organinasi NU. Tahlil ditujukan kepada orang-orang ayng sudah meninggal denagn tujuan supaya Allah mengampuni dosa-dosa orang yang sudah meningeal agar tenang dalam kubaranya.
d.      Isthighosah
Isthigosah dilafalkan kepada air yang diberi ajimat oleh ulama’ setempat dan ditambah dengan bacaan isthigosah yang dilafalkan oleh banyak jamaah yang didalam air tersebut berisi secarik kertas yang di beri ajimat oleh ulama’ tersebut.
e.       Doa
Doa dilaksanakan untuk memohon kepada Allah agar diampuni dosa-dosa sehingga masyarakat berharap agar terhindar dari bala’ yang diturunkan oleh Allah.
f.       Penutup
Penutup mengunakan surat Al-Fatihah dengan harapan semua acara yang dilewati tadi mendapatkan ridho dari Allah SWT dan terhindar dari bala’ yang diturunkan.
Dari rangkaian acara diatas dilakukan dengan urut dan tertib dalam rentan waktu berkisar 1-1,5 jam setelah sholat subuh, yang disitu dihadiri oleh orang dari kalangan anak-anak sampai orang dewasa dan orang tua juga, disitu tidak terlihat perbedaan kasta, serta tidak melihat latar belakang keluarga.
Dan diakhiri dengan pembagian sesaji berupa apem itu tadi dan membagikan air yang telah diberi ajimat tadi yang biasa disebut air tolak balak, dan dibagikan secara menyeluruh kepada masyarakat yang hadir apad acara tersebut atau bahkan dibagikan juga kepada tetangga desa,
dengan harapan bukan hanya desa yang mengadakan ritual ini yang medapatkan keberkahan melainkan juga tetangga desa juga supaya mendapatkan keberkahan melalui perantara air tersebut.
4.    Makna yang terkandung dalam sesaji hari raya Apem
Dan dari segi bentuknya berbentuk kerucut yang mempunyai arti yang kerucut yang bagian ke atasnya bermaksud untuk meminta ampunan khusus kepada Allah SWT dan dari segi alasnya meminta ampun kepada sesama manusia. Jadi bentuk apem yang kerucut itu bermaksud meminta ampun kepada Allah SWT beserta masyarakat sekitar agar terhindar dari bala’ yang diturunkan oleh Allah SWT pada hari itu.
Dan dari segi air doa yang dibacakan isthigosah itu tadi bermaksud kita meminta barokah doa yang kita panjatkan memlalui perantara air tersebut, air tersebut hanya sebagai simbol dan jagan sekali-kali mengangap air itu yang memberi keberkahan melainkan hanya perantara yang berasal dari izin Allah melalui air tersebut.
5.    Nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam tradisi hari raya ape mini.
a.         Meminta maaf kepada Allah dan sesama manusia
Kita sebagai manusia memang tak lepas dari dosa, pada acara hari raya ini kita disuruh meminta pengampunan kepada Allah dan mengingatkan kepada kita semua bahwa kita mempunyai Allah yang maha segalanya yang dapat berbuat baik kepada kita dan berbuat buruk kepada kita dan kita hanya bisa berikhtiar meminta ampun agar terhindar dari bala’ yang diturunkan oleh Allah SWT.
Selain meminta maaf kepada Allah anak-anak diajarkan meminta maaf kepada teman sebayanya pada saat disekolahan atau saat bermain melalui simbol apem ini dengan cara jika dia merasa punya salah kepada salah satu teman tersebut, orang tersebut akan di beri apem sebagai tanda atau simbul permintaan maafnya. Dan tradisi itu juag mengajakan kepada anak agar saling memaafkan.
b.      Toleransi
Dalam pendidikan hari raya apem  ini anak-anak disuruh menghargai daerah yang tidak melaksankan ritual hari raya apem ini seprti di  daerahnya. Dan tidak meng olok-olok  teman beda desa yang tidak melaksanakan tradisi tersebut.
c.       Bersedekah
Pada acara ini mengajarkan kepada khusunya anak-anak agar saling berbagi kepada teman-temannya satu desa ataupu teman antar desa.
Biasannya setelah acara ritual sudah selasai pada waktu berangkat kesekolah mereka membawa apem yang banyak serta dibagikan kepada teman-temanya pada saat disekolahan. Anak-anak ini sudah di doktrin dengan sikap berbagi pad usia anak-anak itu sangat bagus, karena usia anak MI/SD cocok untuk penanaman karakter yang baik meskipun hanya dengan berbagi dengan jajan apem yang didapat pada acara tersebut, bahkan juga ada yang apemnya itu dikumpulkan jadi satu dan dimakan rame-rame. itu manandakan bahwa mereka tidak memikirkan diri sendiri dan mau berbagi terhadap teman sebaya meskipun dia sendiri tidak kebagian, dan bagusnya dia tidak menjualnya kepada teman-tamanya. Itu menandakan bahwa dia ikhlas  berbagi kepada teman-temanya.
 by.Zarmawis Afnanil Muna/Afnanmuna12@gmail.com

No comments:

Post a Comment