Friday, October 10, 2014

RESUME BUKU FILSAFAT UMUM II (Drs. Asmoro Achmadi)



A.    PENDAHULUAN
Tujuan studi filsafat adalah mengantarkan ke dalam dunia filsafat, sehingga minimal dia dapat mengetahui apakah filsafat, maksud dan tujuannya.
Adapun tujuan umumnya adalah menjadikan manusia yang susila. Pengertian “susila” di sini terdapat dalam rung lingkup tertentu sesui dengan tempat dan aturan yang ada. Orang susila dipandang sebagai ahli filsafat, ahli hidup, dan sekaligus sebagai orang yang bijaksana. Karena itu, pada giliran selanjutnya, orang tersebut akan mendapatkan kehidupan yang bahagia.
Sedangkan tujuan khususnya adalah menjadikan manusia yang berilmu. Dalam hal ini, ahli filsafat dipandang sebagai orang yang ahli dalam bidang ilmu pengetahuan (ilmuwan), yang selalu mencari kenyataan kebenaran dari semua problem pokok keilmuwan.
Perbedaan orang yang berfilsafat dengan yang tidak berfilsafat terletak pada
sikap seseorang terhadap hidupnya. Karena filsafat akan mengajarkan kita tentang kesadaran, kemauan, dan kemampuan manusia sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk individu, makhluk social, dan makhluk Tuhan untuk diaplikasikan dalam hidup, maka yang diperlukan dalam studi filsafat adalah :
1.      Sikap yang sesuai. Sikap yang dimaksud adalah berusaha untuk mengobyektivikasikan dirinya, serta memandang perlu hal yang di pelajari.
2.      Kepribadian yang sesuai. Kepribadian yang dimaksud adalah berusaha untuk memperoleh sesuatu kepribadian yang sesuai.[1]

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana pemikiran filsafat di Timur?
2.      Apa saja filsafat modern?
3.      Apa saja filsafat dewasa ini?


C.    WACANA
1.        Pemikiran Filsafat di Timur
a.      Filsafat India
India adalah suatu wilayah yang dibatasi pegunungan yang terjal. Tidak ada jalan lain kecuali melalui lintasan kaibar. Pada zaman kuno, daerah india sulit dimasuki oleh musuh, sehingga penduduknya dapat menikmati kehidupan yang tenang, dan banyak peluang untuk memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan kerohanian.[2]
          Filsafat india berkembang dan menjadi satu dengan agama sehingga pemikiran filsafatnya bersifat relegius dan tujuan ahirnya adalah mencari keselamatan ahirat. Filsafat india terbagi menjadi lima zaman :
                                i.            Zaman Weda , zaman ini diisi oleh peradaban bangsa arya, dikatakanzaman Weda karena sumber pemikiranya berasal dari kitab Weda
                              ii.            Zaman wiracarita, Zaman ini diisi oleh perkembangan sistempemikiran filsafat yang berupa Upanishad. Sebagai latar belakang zaman ini adanya krisis polotik, kemerosotan moral atau kepercayaan terhadap para dewa.
                            iii.            Zaman sastra sutra.
                            iv.            Zaman kemunduran, Zaman ini diisi oleh pemikiran filsafat yang mandul karna para pemikir hanya meniru pemikiran yang telah lampau.
                              v.            Zaman pembaharuan, Zaman ini diisi oleh kebangkitan pemikiran filsafat India.[3]
b.      Filsafat Tiongkok
Filsafat ini bisa dikatan hidup didalam kebudayaan Tiongkok. Dalam hal ini ada 4 terdapat empat kitab yang dianggap sebagai kitab suci rakyat Tiongkok yaitu :

                                i.            Analecsta Confucius
                              ii.            Karangan-karangan Mencius
                            iii.            Ilmu tinggi (the great learning)
                            iv.            Ajaran tentang jalan tengah[4]
1)      Latar belakang filsafat Tiongkok
Aspek yang melatar belakangi pemikiran filsafat Tiongkok, seperti aspek-aspek geografis, ekonomi, sikap terhadap alam, system kekerabatan dan lainnya. Dalam tradisi Tiongkok jenis pekerjaaan yang mendapat tempat terhormat adalah menuntut ilmu dan mengolah tanah, akar atau sumber alam pikiran rakyat Tiongkok adalah taoisme dan confucianisme.[5]
2)      Sentuhan dengan filsafat barat
Orang barat menamakan Tiongkok sebagai negeri timur jauh, sebaliknya orang Tiongkok menganggap kebudayaan lain adalah salah atau tidak setinggi dengan kebudayaan yang dimilikinya. Pada abad ke- 19, karena keunggulan militer, industri dan perdagangan barat, besamaan dengan krisis politik dalam timbullah sengketa antara Tiongkok dan misionaris barat. Akibatnya, muncul gerakan untuk kembali kepada ajaran Confucius. Pelopornya adalah: K’ang yu mei.[6]
3)      Aliran –aliran pemikiran filsafat tiongkok
a)       Confuisme
Pelopornya adalah K’ung fu Tzu, riwayat hidupnya dapat dietahui lewat sebuah buku lun yun , ketika berumur 73 tahun dia mendirikan madzhab sampai ia meniggal dunia, ia dianggap sebagai guru kesusialaan bangsa cina.
b)      Taoisme
Pendirinya adalah Lao Tze, riwayat hidupnya hanya sedikit saja yang dapat diketahui, tapi ajaranya berpengaruh besar dalam masarakat tiongkok. Pemikiranya yaitu, orang hendaknya memberikan kasih sayangnya tidak hanya terbatas pada anggotanya saja, tapi harus pada para anggota keluarga yang lain.[7]
c.       Filsafat Islam
Dalam perjalanan islam selama 15 abad ada fase dimana filsafat islam bisa dibilang mencapai puncak kejayaan, yaitu pada abad ke 7-12, para ahli pikir islam merenungkan keduduka manusia didalam hubunganya terhadap sesama, dengan alam. Mereka berfikir secara sistematis dan analitis serta kritis sehingga lahirlah filusuf islam yang mempunya kemampuan tinggi karna kebijaksanaanya.namun demikian tidak semua ulama’ islam sepakat dengan adanya filsafat islam islam, mereka yang tidak sependapat dengan filsafat islam beralasan bahwa “ adanya filsafat islam dianggap bid’ah dan menyesatkan”
Pembagian Aliran pemikiran filsafat islam :
                                i.            Periode mu’tazilah
                              ii.            Periode filsafat pertama
                            iii.            Periode kalam As’ary
                            iv.            Periode filsafat kedua[8]
d.      Filsafat Indonesia
Pandangan dan pemikiran bangsa indonesia tidak sama dengan bangsa- bangsa lain, seperti bangsa barat, dimana pandangan hidup dan sistem pemikiranya bersumber pada pemikkran filsafat yunani, meskipun filsafat yunani terbukti mampu membangun peradaban manusia namun pada ahirnya akan terjadi kepincangan hidup. Karna manusia produk dari pemikiran yunani hanya melahirkan manusia- manusiayang individualis. Sedangkan pandangan hidup bangsa indonesia adalah pandangan yang berasal dari akar hikmah yang terkandung dalam khasanah budaya indonesia. Budaya merupakan esensi filsafat bangsa indonesia , karna budaya tersebut sebagai hasil perkembangan rohaniah dan intelektual bangsa.[9]
Bentuk filsafat indonesia terdiri dari lima sila berikut:
Sila I       : Ketuhanan yang maha Esa.
Sila II     : Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Sila III    : Persatuan Indonesia.
Sila IV   :Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Sila V     : keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia[10]
2.        Filsafat Modern
Zaman modern dimulai sejak adanya krisis zaman pertengahan selama dua abad ( 14 dan 15) yang ditandai dengan adanya gerakan Renaissance ( kelahiran kembali), tujuan utamanya dalah merealisasikan kesempurnaan pandangan kristiani dengan mengaitkan filsafat yunani dengan ajaran agama kristen.[11]
Dalam era filsafat modern, yang kemudian dilanjutkan dengan era filsafat abad ke 20 munculah berbagai aliran pemikiran:
·  Rasionalisme
·  Empirisme
·  Kritisisme
·  Idealisme
·  Positifisme
·  Evolusionisme
·  Meterialisme
·  Neo – Kantianisme
·  Filsafat hidup
·  Eksistensialisme
·  Neo –Thomisme
·  Pragmatisme
·  Fenomenologi[12]
3.        Filsafat Dewasa Ini
a.      Filsafat Analis
Tokoh aliran ini adalah Ludwig Josef Johan Wittgenstein yang lahir di wina, Austria, ilmu yang ditekuninya adalah matematika setelah menguasai matematika kemudian ia mendalami filsafat matematika dan logika. Sumbangan yang terbesar dalam filsafat adalah pemikiranya tentang pentingnya bahasa, fisafat analitis berpengaruh di inggris dan amerika sejak tahun 1950.[13]
b.      Stukturalisme
Tokohnya adalah J.lacan yang lahir di paris, menurut pemikiranya, bahasa terdiri dari termin yang ditentukan oleh posisi -posisinya  satu terhadap yang lain. Dan kita baru menjadi pribadi apabila kita mengabdikan diri pada permainan bahasa.
Filsafat dewasa ini juga disebut filsafat barat Abad ke -20, ciri filsafat abad 20 adalah desentralisasi manusia. Desentralisasi manusia adalah perhatian khusus terhadap sebagai subjek kenyataan sehingga pemikiran filsafat sekarang disebut logosentris.[14]

D.    ANALISA
Bahwa filsafat itu sangat penting dalam kehidupan manusia, dengan filsafat bisa merubah cara pandang kita, kehidupan, berfikir dengan realistis dan sebagainya. Kita ambil contoh saja yunani yang sukses menjadi negara yang maju dan terkemuka dibidang ilmu pengetahuan, sehingga disana banyak bermunculan filusuf- filusuf yang pemikiranya dipakai sebagai rujukan dan pedoman dalam memecahkan permasalahan, sebut saja aristoteles, tales, plato yang terkenal dengan teorinya masing- masing yang sampai sekarang teori itu masih dipakai.
Filsafat mengajarkan kesadaran, kemauan dan kemampuan manusia sesuai dengan kedudukanya sebagai mahluk yang paling sempurna dibanding yang lainya karna manusia diberi akal untuk berfikir, nah disinilah peran utama filsafat karna filsafat menitik beratkan pada pemikiran, olah pikir dan hal- hal yang berkaitan dengan akal, sehingga dengan menguasai filsafat maka kita akan mudah dalam mengelola pemikiran kita, bisa menemukan ide- ide yang imajinatif dan kreatif, dan tujuan utama dari filsafat adalah menemukan kebenaran yang hakiki.
Pengaruh filsafat terhadap kehidupan manusia sangatlah besar, terbukti mulai dari yunani sampai indonesia menggunakan filsafat untuk merubah kehidupan manusianya, namun yang lebih mencolok yaitu filsafat yunani yang mengakar kuat sampai sekarang sebagai pedoman dalam berfilasfat. Perubahan diyunani sangatlah drastis setelah timbulnya filsafat, dimana kehidupan lebih tertata, banyak timbul pemikir- pemikir ulung dan lainya.

E.     KESIMPULAN
Filsafat india berkembang dan menjadi satu dengan agama sehingga pemikiran filsafatnya bersifat relegius dan tujuan ahirnya adalah mencari keselamatan ahirat.
Aspek yang melatar belakangi pemikiran filsafat Tiongkok, seperti aspek-aspek geografis, ekonomi, sikap terhadap alam, system kekerabatan dan lainnya.
Ahli pikir islam merenungkan keduduka manusia didalam hubunganya terhadap sesama, dengan alam. Mereka berfikir secara sistematis dan analitis serta kritis sehingga lahirlah filusuf islam yang mempunya kemampuan tinggi karna kebijaksanaanya.
Sedangkan pandangan hidup bangsa indonesia adalah pandangan yang berasal dari akar hikmah yang terkandung dalam khasanah budaya indonesia.Karna manusia produk dari pemikiran yunani hanya melahirkan manusia- manusiayang individualis.Pandangan dan pemikiran bangsa indonesia tidak sama dengan bangsa- bangsa lain, seperti bangsa barat, dimana pandangan hidup dan sistem pemikiranya bersumber pada pemikkran filsafat yunani, meskipun filsafat yunani terbukti mampu membangun peradaban manusia namun pada ahirnya akan terjadi kepincangan hidup.
Dalam era filsafat modern, yang kemudian dilanjutkan dengan era filsafat abad ke 20 munculah berbagai aliran pemikiran:


·  Rasionalisme
·  Empirisme
·  Kritisisme
·  Idealisme
·  Positifisme
·  Evolusionisme
·  Meterialisme
·  Neo – Kantianisme
·  Filsafat hidup
·  Eksistensialisme
·  Neo –Thomisme
·  Pragmatisme
·  Fenomenologi


[1] Asmoro Ahmadi,Filsafat Umum,PT.RajaGrafindo Persada:Jakarta,1995,hlm VII
[2] Ibid, hlm 79
[3] Ibid, hlm 79-84
[4] Ibid, hlm 85
[5] Ibid, hlm 86
[6] Ibid, hlm 88
[7] Ibid, hlm 89
[8] Ibid, hlm 90-98
[9] Ibid, hlm 99
[10] Ibid, hlm 104
[11] Ibid, hlm 107
[12] Ibid, hlm 109-122
[13] Ibid, hlm 123
[14] Ibid, hlm 124

No comments:

Post a Comment