Saturday, December 14, 2013

Makalah Fi'il



KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “PEMBAGIAN FIIL”
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian FIIL atau yang lebih khususnya membahas tentang pembagian Fiil dan contohnya,  Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang macam-macam Fiil.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita.Amin.


A.Definisi:
Kalimah Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada suatu masa atau waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang akan datang). Hampir seperti pengertian kata kerja dalam bahasa Indonesia, namun ada perbedaan sedikit.

Contoh:
Bekerjalah
اُفْعُــلْ
Sedang/ akan bekerja
يَفْــعُــلُ
Telah bekerja
فَــعَــلَ
B.Pembagian Kalimah Fi’il.
1. Berdasaran waktu terjadinya
a. Fi’il madhi
b. Fi’il Mudhari’
c. Fi’il Amar
2. Menurut Jenis hurufnya:
a. Fi’il Shahih
1) Fi’il Salim
2) Fi’il Mahmuz
3) Fi’il Mudho’af
b. Fi’il Mu’tal
1) Fi’il Mitsal
2) Fi’il Ajwaf
3) Fi’il Naqish
4) Fi’il Mafruq
5) Fi’il Maqrun
3. Menurut Objek Penderitanya
a. Fi’il Lazim
b. Fil muta’addi
4. Menurut Bentuk Aktif/ Pasif:
a. Fi’il Ma’lum
b. Fi’il Majhul
5. Menurut Susunan Huruf:
a. Fi’il Mujarrad
b. Fi’il Mazid
1. Pembagian Fi’il berdasarkan waktu
A.    Fi’il Madhi
1. Definisi
Fi’il madhi ialah kata kerja yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan atau peristiwa pada waktu lampau (past tense).
2. Tanda-tanda
Tanda-tandanya antara lain tampak pada huruf asli kata kerjanya dan pada umumnya mengandung suara “a” , misalnya كَـتَـبَ (telah menulis), قَــرَأَ (telah membaca)
3. Bentuk
Fi’il Madhi mempunyai 14 bentuk sesuai dengan banyaknya dhamir (pelaku).Dhamir itu berfungsi sebagai fa’il (pelaku). Dengan mengambil contoh kata كَـتَـبَ (kataba), maka terdapat 14 bentuk sebagai berikut:

No
Dhamir
F. Madhi
Arti
Keterangan
1
هُـوَ
كَتَبَ
Dia (lk) telah menulis
Bentuk asli tanpa perubahan
2
هُمَـا
كَتَبَـا
Keduanya (lk) telah menulis
+ ا pada huruf terakhir
3
هُـمْ
كَتَبُـوْ
Mereka (lk) telah menulis
+ ـــُوْ pada huruf terakhir
4
هِـيَ
كَتَبَـتْ
Dia (pr) telah menulis
+ ـتْ pada huruf terakhir
5
هُمَـا
كَتَبَـتَا
Keduanya (pr) telah menulis
+ ـتـََا pada huruf terakhir
6
هُـنَّ
كَتَبْـنَ
Mereka (pr) telah menulis
+ ـْــنَ pada huruf terakhir
7
اَنْـتَ
كَتَبْـتَ
Kamu (lk) telah menulis
+ ـْــتَ pada huruf terakhir
8
اَنْتُمَـا
كَتَبْتُمـَا
Kalian (lk) telah menulis
+ ـْــتُمَـا pada huruf terakhir
9
اَنْتُـم
كَتَبْتُـمْ
Kalian (lk) telah menulis
+ ـْــتُمْ pada huruf terakhir
10
اَنْـتِ
كَتَبْـتِ
Kamu (pr) telah menulis
+ ـْـتِ pada huruf terakhir
11
اَنْتُمَـا
كَتَبْتُمَا
Kalian (pr) telah menulis
+ ـْتُمَـا pada huruf terakhir
12
َانْتُـنَّ
كَتَبْتُـنَّ
Kalian (pr) telah menulis
+ ـْـتُـنَّ pada huruf terakhir
13
اَنَـا
كَتَبْـتُ
Saya telah menulis
+ ـْــتُ pada huruf terakhir
14
نَحْنُ
كَتَبْـنَا
Kami, kita telah menulis
+ ــْـنَـا Pada huruf terakhir

contoh:

خَلَقَ     (kholaqo)=telah menciptakan       أََمَرَ     (amaro)=telah memerintahkan
خَرَجَ   (khoroja)= telah mengeluarkan     أَكَلَ     (akala)=telah memakan

FI’IL MUDHARI’
فِـعْـلُ الْمُـضَــارِعْ
  1. Definisi
Fi’il Mudhari’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang terjadi (present tense) atau akan terjadi (future tense).
B.     Ciri/ tandanya:
1. Dapat dimasuki huruf sin س dan saufa سَوْفَ contoh: سَيَشْـهَدُ, سَوْفَ يَشْـهَدُ
2. Dapat diawali dengan salah satu di antara empat huruf ا,ن,ي,ت (اَنَيْتُ) yang disebut huruf mudhara’ah

Huruf

Contoh

Huruf
Contoh
ا

أذْهَـبُ

ي
يَذْهَـبُ, يَذْهَبَـانِ, يَذْهَبُــونَ
ن

نَذْهَـبُ

ت
تَذْهَـبُ, تَذْهَبَــانِ, تَذْهِبْــنَ

3. Dapat dimasuki huruf لاَ(tidak)
Contoh:

لاَ يَذْهَـبُ, لاَ يَشْـهَدُ, لاَ يَضْـرِبُ

Contoh :

يَخْلُقُ    (yakhluqu)=sedang/akan menciptakan

يَخْرُجُ   (yakhruju)= sedang/akan mengeluarkan

يَأْمُر     (ya’muru)= sedang/akan memerintahkan

يَأْكُلُ    (ya’kulu)= sedang/akan memakan

C.     Bentuk
Seperti Fi’il madhi, Fi’il mudhari’ juga mempunyai 14 bentuk sesuai dhamirnya. Contoh

No
Dhamir
F. Madhi
Arti
Perub
Letak perubahan
1
هُـوَ
يَضْـرِبُ
Dia (lk) sedang/ akan memukul
….
Akhir kata
2
هُمَـا
يَضْرِبَـانِ
Keduanya (lk) sedang/ akan memukul
انِ
Akhir kata
3
هُـمْ
يَضْرِبُـونَ
Mereka (lk) sedang/ akan memukul
…ُوْنَ
Akhir kata
4
هِـيَ
تَضْـرِبُ
Dia (pr) sedang/ akan memukul
تَ….
Awal kata
5
هُمَـا
تَضْرِبانِ
Keduanya (pr) sedang/ akan memukul
تَ…َانِ
Awal dan akhir
6
هُـنَّ
يَضْـرِبْنَ
Mereka (pr) sedang/ akan memukul
تَ…بْنَ
Awal dan akhir
7
اَنْـتَ
تَضْـرِبُ
Kamu (lk) sedang/ akan memukul
تَ…
Awal kata
8
اَنْتُمَـا
تَضْـرِبانِ
Kalian (lk) sedang/ akan memukul
تَ…َانِ
Awal dan akhir
9
اَنْتُـم
تَضْـرِبُوْنِ
Kalian (lk) sedang/ akan memukul
ت…ُوْنَ
Awal dan akhir
10
اَنْـتِ
تَضْـرِبِيْنَ
Kamu (pr) sedang/ akan memukul
تَ…بِيْنَ
Awal dan akhir
11
اَنْتُمَـا
تَضْـرِبَانِ
Kalian (pr) sedang/ akan memukul
تَ…َانِ
Awal dan akhir
12
َانْتُـنَّ
تَضْـرِبْنَ
Kalian (pr) sedang/ akan memukul
تَ…بْنَ
Awal dan akhir
13
اَنَـا
اَضْـرِبُ
Saya sedang/ akan memukul
ا…..
Awal kata
14
نَحْنُ
نَضْـرِبُ
Kami, kita sedang/ akan memukul
نَ……
Awal kata

FI’IL AMAR
فِــعِــل الامــر
A.    Definisi
Fi’il Amar adalah: kata kerja yang menunjukkan perintah (imperative) untuk melaksanakan pekerjaan
B.     Tanda-tanda
Biasanya diawali dengan huruf alif dan huruf akhir berharakat sukun.Contoh :
اُكْتُبْ
Tulislah
اِقْـرَءْ
Bacalah
اِحْفَظْ
Hafalkan







C.    Cara membuat
a. Dari Fi’il madhi,
b. dibuang ya mudhari’nya (yaitu huruf awal Fi’il mudhari’)
c. huruf akhir diberi harakat sukun
d. Bila setelah dibuang ya mudhari’nya ternyata huruf awalnya berharakat sukun(ـْـ) maka ditambah dengan hamzah washal (ا) yang berkasrah yang tak perlu ditulis harakat kasrahnya.
Langkah-langkah membuat Fi’il amar
يَذْهَـبُ

ذْهَـبُ

ذْهَـبْ

اذْهَـبْ
1

2

3

4
D.Bentuk
Bentuk Fi’il Amar hanya ada 6, yaitu

No
Dhamir
F. Amar
Arti
Perubahan
1
هُــوَ

———
———
2
هُـمَـا
———
———
3
هُــمْ
———-
———
4
هِـيَ
———-
———
5
هُمَـا
———-
———
6
هُـنَّ
———-
—–
7
اَنْـتَ
اُكْـتُبْ
Memukullah kamu (lk)
Asli
8
اَنْتُمَـا
اُكْتُبَــا
Memukullah kalian (lk)
..َا
9
اَنْتُـم
اُكْـتُبُـوْا
Memukullah kalian (lk)
وْ
10
اَنْـتِ
اُكْـتُبِي
Memukullah kamu (pr)
يْ
11
اَنْتُمَـا
اُكْـتُبَتَـا
Memukullah kalian (pr)
…َتَـا
12
َانْتُـنَّ
اُكْـتُبْـنَ
Memukullah kalian (pr)
نِ
13
اَنَــا
—-
—-
14
نَحْـنُ
—-
—–

Contoh :


اُدْخُلْ    (udkhul)=masuklah                           إِجْلِسْ   (ijlis)=duduklah

اُخْرُُجْ   (ukhruj)=keluarlah                            اِِرْفَعْ    (irfa’)=angkatlah

2. Menurut Jenis hurufnya:
A.    Fi’il shahih
Definisi
Fi’il shahih adalah kalimah Fi’il yang huruf aslinya tidak berupa huruf illat yaitu (و,ا,ي).

Pembagian
Fi’il shahih ini dibedakan menjadi beberapa tipe (bina’)
a.       Fi’il salim, yaitu fi’il yang huruf aslinya tidak berupa huruf hamzah atau tidak mudha’af (dobel)
contoh :
-يَـذْهَبُ
ذَهَــبَ

يَكْــتُبُ
كَتَــبَ-

يَــدْرُسُ
دَرَسَ –
b.      Fi’il mahmuz, adalah Fi’il yang salah satu hurufnya berupa huruf illat. Berdasarkan huruf illatnya, Fi’il mahmuz terdiri dari
1. mahmuz fa’, yaitu apabila huruf awal (fa’ fi’il) kata kerja berupa hamzah,contoh
فَـعَــلَ

ـل
ـعــ
فـ

أَخَـــذَ

ـذَ
خَـــ
أَ
—Mahmuz fa
سَــأَلَ

ـلَ
ـــأَ
سَ
—Mahmuz ‘ain
قَـــرَ أَ

أَ
ـــر
قَـَ
—Mahmuz lam


3
2
1

2. Mahmuz ‘ain yaitu apabila huruf kedua (‘ain fi’il) kata kerja berupa hamzah
3. Mahmuz lam, yaitu apabila huruf akhir (lam fi’il) kata kerja berupa hamzah
c.       Fi’il Mudha’af ialah kata yang huruf kedua (‘ain Fi’il) dan huruf ketiga (lam Fi’il) berupa huruf yang sama, kemudian ditasydidkan, contoh




ـــل
ـــعَــ
فَـ
مَـــدَّ

مَـــدَدَ

د
دََ
مَـ
سَـــدَّ

سَـــدَدَ

دَ
دَ
سَـ
هَـــزَّ

هَـــزَزَ

َزَ
ز
هَـ




3
2
1
B. Fi’il Mu’tal
Definisi
Fi’il mutal ialah fi’il yang huruf aslinya berupa huruf illat.
Pembagian
Fi’il mu’tal ini terdiri 5 macam yaitu:
a.       Fi’il mitsal, yaitu Kata yang fa’ fi’il (huruf pertama) berupa wawu(disebut Mitsal wawi(ميثال واوي ) atau berupa ya (ي ) disebut mitsal Ya’I( ميثال يأـي) , contoh:


ــل
ـعَـ
فَـ

وَعَـــدَ

ــدَ
عَـ
وَ
Mitsal wawi
وَضَــعَ

ـعَ
ضَـ
وَ

يَسَـــرَ

ـرَ
سَـ
يَـ
Mitsal ya’i
يَبِـــسَ

ـسَ
َبِ
يـ



3
2
1

b. Fi’il ajwaf, Fi’il ini terdiri dari dua macam yaitu
1)Ajwaf Wawi (أجوف واوى(yaitu kata yang huruf keduanya berupa huruf wawu و , dan
2)Ajwaf Ya’i (أجوف يأى), yaitu kata yang huruf keduanya ( ع) berupa huruf Ya ( ي )
Contoh:




ـل
ـعَـ
فَـ

صَـا نَ

صَـوَنَ

نَ
ــو
صََ
Ajwaf wawi
صَــا مَ

صَـوَمَ

مَ
ــوَ
صَـ
Ajwaf wawi
هـَـابَ

هَـيَبَ

بَ
ـيـ
هـَ
Ajwaf ya’i
بَــاعَ

بَـيَـعَ

ـعَ
ـيـ
بـَ
Ajwaf ya’i




3
2
1

c. Fi’il naqish, yaitu kata kerja yang huruf ketiga (lam fi’il) berupa huruf wawu atau ya.
Fi’il ini ada dua macam yaitu
1)Naqish wawi(نا قص واوي ) kata yang huruf ketiganya berupa wawu ( و), dan
2)Naqish Ya’i (نا قص يَأي): Kata yang huruf ketiganya berupa ya ( ي)




ـل
ـعَـ
فَـ

غَـــــــزَا

غَــــزَوَ

ـَو
ـــز
غََ
Naqish wawi
سَــــرُوَ

سَــــرُوَ

ُوَ
ـــر
سَـ
Naqish wawi
سَـــرَى

سَــرَيَ

يَ
ــرَ
سَ
Naqish ya’i
خَشـــِي

خَشِــي

ـي
شِـ
خَـ
Naqish ya’i




3
2
1

d. Fi’il lafif mafruq( لَفِيْــف مَفْــرُوْق)yaitu kata kerja yang hurufpertamanya (fa’ Fi’il) berupa wawu (و ) dan huruf ketiganya (lam Fi’il) berupa ya (ي)
e. Fi’il Lafif Maqrun kata kerja yang hurufkedua (’ain Fi’il) berupa wawu (و ) dan huruf ketiganya (lam Fi’il) berupa ya (ي)
contoh




ـل
ـعَـ
فَـ

وَقَـــى

وَقَــى

ـى
قـَ
وَ
Lafif mafruq
وَلـــَى

وَلَــى

ى
لَ
وَ
Lafif mafruq
شَـوَى

شَـوَى

ى
ـوِ
شَـ
Lafif maqrun
قَــوِيَ

قَــوِيَ

يَ
وِ
قَـ
Lafif maqrun




3
2
1











3. Pembagian Fi’il menurut Objek Penderitanya

Fi’il Lazim dan Fil muta’addi
A. Fi’il Lazim
Fi’il Lazim yaitu fi’il yang hanya memiliki fa’il atau pelaku, tetapi tidak memiliki maf’ul bih (pelengkap penderita).Dalam bahasa Indonesia disebut kata kerja intransitif. Contoh
قَـَامَ – يَقُـوْمُ
Berdiri

جَلَسَ- يَجْلِـسُ
Duduk
B.Fi’il Muta’addi,
Fi’il Muta’addi yaitu fi’il yang tidak hanya memiliki pelaku (Fa’il) tetapi harus dilengkapi dengan maf’ul bih (Objek penderita). Di dalam bahasa Indonesia disebut Kata kerja transitif. Contoh
شَـرَبَ-يَشْـرَبُ
Minum

اَعْطَـى-يُعْطِــى
Memberi
تَبِــعَ-يَتْبَــعُ
Mengikuti

ظَــنَّ –يَظُــنُّ
Mengira
Fi’il muta’addi dapat dibentuk dari fi’il lazim. Beberapa Fi’il lazim dapat menjadi Fi’il muta’addi dengan mengikuti wazan-wazan (pola) sebagai berikut
Arti
Muta’addi
Pola
Arti
Lazim
Mengeluarkan
أَخْـرَجَ-يُخْـرِجُ
اَفْعَـلَ – يُفْعِـلُ
Keluar
خَـرَجَ
Menggembirakan
فَـرَّحَ – يُفَـرِّحُ
فَعَّـلَ – يَُفَعِّــلُ
Gembira
فَـرَحَ
Menyetujui
وَافَـقَ – يُوَافِقُ
فَاعَلَ – يُفَاعِـلُ
Setuju
وَفَــقَ

4. Pembagian Fi’il Menurut Bentuk Aktif/ Pasifnya

A.Fi’il Ma’lum
Definisi
Fi’il Ma’lum adalah fi’il yang disebutkan fa’ilnya dan mempunyai pengertian aktif.
Contoh
Contoh
Maf’ul bih
Fa’il
Fi’il lazim
Arti
أكَــلَ مَحَمَّــدٌ الـرُّزَّ
ٌ الـرُّزَّ
مَحَمَّــد
أكَــلَ
Muhammad makan nasi
قَــرَاَ عَـلِـيٌّ الكِتَــابَ
الكِتَــابَ
عَـلِـيٌّ
قَــرَاَ
Ali membaca buku

B. Fi’il Majhul

Definisi
Fi’il majhul ialah Fi’il yang fa’ilnya dibuang dan digantikan oleh maf’ul bih (objek penderita).Fi’il ini disebut juga kata kerja pasif. Fi’il ini hanya mempunyai dua bentuk yaitu Fi’il madhi dan fi’il mudhari’
Cara membuat Fi’il ma’lum menjadi fi’il majhul
Huruf pertama Fi’il madhi diberi harakah dhammah, huruf sebelum terakhir diberi harakat kasrah.

2.2 Contoh
6 huruf

4 huruf

Tiga huruf
اِسْتَغْــفَـرَ

تَــرْجَــمَ
menerjemahkan

كَــتَــبَ menulis
ـر
ـفَ
ـغْـ
تـَ
سـْ
اَِْ

ـمَ
جَـ
ـرْ
تَـ

ـبَ
ـتَ
كَــ















ـر
ـفِ
ـغْـ
تَُ
سـْ
اُ

ـمَ
جِـ
ـرْ
تُ

ـبَ
ـتِـ
كُـ
6
5
4
3
2
1

4
3
2
1

3
2
1
اُسْــتُغْــفِـــرَ
Diminati ampunan

تُــرْجِـــمَ
diterjemahkan

كُــتِــبَ
Ditulis
Apabila fi’il berupa bina’ ajwaf (huruf tengahnya mu’tal), maka bentuk fi’il majhulnya dibentuk dengan cara‘ain Fi’il (huruf kedua) diganti huruf ya. Contoh







قَـــالَ
Berkata

زَادَ
Menambah
ـلَ
ــا
قـَ

دَ
َا
ز







ـلَ
ـيْـ
قِ

ـدَ
يْـ
زِ
قِِـيِـــــل
dikatakan

زِيْـــــدَ َ
Ditambah










Cara membuat fi’il majhul dari Fi’il mudhari” adalah didhammahkan huruf pertama dan difathahkan huruf sebelum terakhir. Contoh
يَـسْـــتَغْـــفِـرُ
Meminta ampun

يُـتَــرْجَــمُ
menerjemahkan

يَــزِيْــدُ
menambah
ــرُ
ـفِ
غْــ
ـتَ
ـسْـ
يـَ

ـمُ
ـجِـ
رْ
تَـ
يُـ

ـدُ
يْــ
ــز
يَـِ

















ــرُ
فَـ
غْــ
ـتَ
ـسْـ
يُـ

ـمُ
ـجَـ
رْ
تَـ
يُـ

ـدُ
ا
ــَز
يُـِ
يُسْتَغْــــــفَـــرُ
Dimintai ampun

يُتَـــــرْجَــمُ
diterjemahkan

يُـــــزَادُ
Ditambah

5. Pembagian Fi’il menurut menurut susunan huruf
Fi’il Mujarraddan Fi’il Mazid
A. Fi’il Mujarrad
Definisi

Fi’il mujarrad adalah kata kerja yang semua hurufnya huruf asli, belum mendapatkan tambahan huruf.
Contoh:

كَتَبَ – يَكْتُبُ , زَلَـزَلَ – يُـزَلْـزِلُ

Fi’il mujarrad dibedakan menjadi dua macam
  1. Fi’il Tsulatsy mujarrad, yaitu fi’il yang huruf aslinya terdiri tiga huruf. Fi’il ini ada 6 macam, yaitu
No
Wazan (pola)
Contoh
Rumus
1
فَـعَــلَ – يَفْــعُـلُ
كَبَتَ – يَكْتُبُ , نَصَــرَ, دَجَــلَ
ــَــ , ــُـــ
2
فَـعَــلَ – يَـفْـعِـلُ
جَلَسَ – يَجْـلِسُ ضَـرَبَ , رَجَـعَ
ـــَــ, ــِـــ
3
فَـعَــلَ – يَـفْـعَــلُ
قَـرَأَ – يَقْـرَأُ فَتَــحَ , صَنَـعَ
ـــَــ , ـــَـــ
4
فَـعِــلَ - يَـفْـعَــلُ
عَـلِمَ – يَـعْــلَمُ , فَهِــمَ, سَــلِـمَ
ـــِــ , ـــَــ
5
فَــعُــلَ - يَفْــعُـلُ
حَـسُنَ – يَحْسُنُ , شَـجُعَ , كَــرُمَ
ــُــ , ـــُــ
6
فَــعِــلَ - يَـفْـعِـلُ
حَـسِبَ – يَحْسِـبُ , وَمِقَ , وَرِثَ
ــِــ , ـــِــ





B. Fi’il Mazid
Definisi
Fi’il mazid adalah fi’il yang huruf aslinya mendapatkan tambahan.
Pembagian
Fi’il ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu fi’il tsulatsy mazid dan fi’il ruba’y mazid.
1. fi’il tsulatsy mazid, adalah fi’il tsulatsy (aslinya 3 huruf) yang mendapatkan tambahan satu huruf, dua huruf dan tiga huruf.
a) yang mendapatkan tambahan satu huruf ada tiga pola (wazan) yaitu
No
Pola
Contoh
1
فَعَّــلَ – يُفَـعِّــلُ
عَـلَّــمَ , سَــلَّــمَ
2
فَاعَـلَ – يُفَـاعِـلُ
قَـاتَــلَ جَــاهَـدَ
3
أَفْــعَـلَ – يُفْــعِــلُ
اَكْــرَمَ – اَسْــلَــمَ
b) yang mendapatkan tambahan dua huruf ada lima pola (wazan) yaitu
No
pola
Contoh kata
1
تَفَـاعَـلَ – يَتَفَــاعَـلُ
تَقَـارَبَ - يَتَقَـارَبُ
2
تَفَـعَّــلَ – يَتَفَـعَّــلُ
تَقَـدَّمَ – يَتَقَـدَّمُ
3
اَفْتَعَــلَ – يَفْتَـعِــلُ
اِجْتَمَــعَ – يَجْتَمِــعُ
4
اِنْفـعَــلَ – يَنْفَـعِــلُ
اَنْقَطَــعَ – يَنْقَطِــعُ
5
اِفْـعَــلَّ – يَفـْعَــلُّ
اِحْمَــرَّ – يَحْمَــرُّ
c) yang mendapatkan tambahan tiga huruf ada empat pola (wazan) yaitu
No
Pola
Contoh kata
1
اِسْتَــفْعَلَ - يَسْتَفْــعِلُ
اِسْتَــغْـفَرَ – يَسْتَغْــفِرُ
2
اِفْعَــوْعَـلَ – يَفْعَوعِـلُ
اِغْـرَوْرِقَ – يَغْـرَوْرِقَ
3
اَفْــعَـالَّ – يَفْعَــالُّ
اَحْمَـارَّ – يَحْمَــارُّ
4
اَفْعَـــوَّلَ – يَفْعَــوِّلُ
اِعْـلَـوَّطَ – يَعْـلَوِّطُ
  1. Fi’il ruba’I mazid adalah fi’il ruba’I (huruf asal 4 huruf) yang mendapakan tambahan satu atau dua huruf. Fi’il ini mempunyai pola sebagai berikut
a) Yang mendapatkan tambahan satu huruf
Pola
Contoh
تًفَعْـلَــلَ – يَتَـفَـعْـلَــلُ
تَدَخْــرَجَ , تَبَسْمَــلَ




b) Yang mendapatkan tambahan satu huruf
No
Pola
Contoh kata
1
اِفْعَنْلَـلَ – يَفْـعَنْـلِـلُ
اِخْـرَنْجَــمَ – يَخْـرَنْجِـمُ
2
اَفْعَلَــلَّ – يَفْـعِــلُّ
اِطْمَـأَنَّ – يَطْمَـئِـنُّ

KESIMPULAN
Diantara keistimewaan bahasa arab adalah kaya akan kata-kata, misalkan pada dhomir (kata ganti). Berbeda dengan bahasa Indonesia yang hanya memiliki 7 kata ganti (dia, kamu, kalian, mereka, kami, kita, dan saya)), di dalam bahasa Arab kata gantinya ada 12. Antara kata ganti untuk dua orang dengan lebih dari dua orang dibedakan di dalam bahasa Arab, tidak terdapat pada bahasa Indonesia bahkan pada bahasa Inggris (read : Bahasa Internasional).
Di antara keistimewaan bahasa arab juga adalah singkat dan padat, misalnya, jika kita ingin mengungkapkan "dia sedang menulis", maka cukup dengan menggunakan kalimat yaktubudan ini sekaligus menunjukkan bahwa yang sedang menulis itu adalah seorang laki-laki, adapun jika yang menulisnya itu seorang perempuan, maka kita gunakan kalimat taktubusaja. Singkat dan padat. Dan banyak lagi keunggulan bahasa arab di atas bahasalain.
Al Kalam menurut ulama nahwu adalah ungkapan dai suatu lafadz yang brfaidah yang mampu membuat yang diajak bicara diam karena mengerti.  Lafadzh sendiri meliputi Al Kalam (kalimat), Al Kalimah (kata), dan Al Kalim (akan dijelaskan kemudian).  Maksud dari berfaidah adalah bisa dimengerti oleh yang diajak berbicara.
Perlu diingat bahwa Al Kalam adalah kalimat sedangkan Al Kalimah adalah kata. Sedangkan Al Kalim adalah istilah untuk sesuatu  yang tersusun dari 3 kata (baik itu fi'il, isim) atau lebih, baik berfaidah atau tidak.

No comments:

Post a Comment